ASMAUL HUSNA
Al-Khalik (Maha Pencipta)
Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Aqidah Akhlaq Di Madrasah/Sekolah
Dosen Pengampu: Dr. Sangkot Sirait
Disusun Oleh:
Nafisah Pradipta Rahmawati
13410039
No, Presensi: 07
Kelas: IV PAI C
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGUTUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2015
Al-Khalik (لخالق)
Yang Maha
Pencipta
Sifat-sifat
Allah telah disebutkan dalam Al-Qur’an. Salah satunya adalah Al-Khalik,
maksudnya Tuhan yang menciptakan dan memelihara alam semesta. Al-Khalik berarti
yang mencipta.[1]
Allah menciptakan alam semesta ini yang sebelumnya tidak ada wujudnya. Wujud
al-Khalik adalah pasti. Adanya kekuatan Mahadahsyat yang mengatur dan
mengendalikan alam semesta dengan sangat rapi. Ia Mahamampu menghidupkan,
mematikan, membangun, membinasakan, mengubah, mengembangkan, mengerakkan,
mendiamkan, dam melakukan berbagai perbuatan lain.[2]
Walaupun
manusia cerdas, tidak akan pernah mampu menciptakan benda apapun dari tidak ada
menjadi ada. Manusia hanya mempunyai kemampuan mengolah benda-benda yang sudah
ada menjadi benda yang sesuai dengan kebutuhan atau keinginan, seperti membuat pesawat terbang, peluru kendali
dan berbagai penemuan baru sebagai hasil teknologi modern saat ini. Manusia
hanya sedikit menyikap rahasia ciptaan Allah.
Jadi, bukanlah mencipta, tetapi hanya merubah bentuk yang ada.[3]
Dalam
Al-Qur’an telah dijelaskan bagi orang-orang yang sombong yang mengandalkan
kemampuan otaknya, Allah mengatakan dalam firmannya Q.S Al- Hasyr:24
”Dialah Allah yang menciptakan, yang mengadakan,
yang membentuk rupa, yang mempunyai nama-nama yang paling baik, bertasbih
kepada-Nya apa yang ada dilangit dan dibumi. Dan Dialah yang Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana”.
Di
dalam Al-Qur’an juga dijelaskan kepada orang-orang yang ragu agar membaca Q. S.
Ar-Rad ayat 16 supaya tidak bergeser keyakinannya kepada selain Allah.
Artinya:
“Katakanlah (Muhammad), “Siapakah Tuhan
langit dan bumi,” katakanlah,“Allah.”Katakanlah,” Pantaskah kamu mengambil
pelindung-pelindung selain Allah, padahal mereka tidak kuasa mendatangkan
manfaat maupun menolak mudarat bagi dirinya sendiri?”Katakanlah,” Samakah orang
yang buta dengan yang dapat melihat? Atau samakah yang gelap dengan yang
terang? Apakah mereka menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah yang dapat
menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut
pandangan mereka?” Katakanlah.”Allah adalahPencipta segala sesuatu dan Dia
Tuhan Yang Maha Esa, Mahaperkasa”.
Setelah
manusia mengimaninya, maka wajib baginya menyempurnakan pemahamannya sesuai
dengan yang digariskan oleh syariat agama. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa
keyakinan dan kesucian perasaan merupakan sarana terpenting dan mendasar untuk
mengenali berbagai pengetahuan yang hak. Perasaan fitrah kita ini menunjukkan
perasaan Mahadahyat yang mengendalikan alam semesta. Ini merupakan dalil yang
benar atau pasti akan adanya Al-Khalik. Misalnya; Bayi yang baru lahir,
fitrahnya akan menyusui kepada Ibunya tanpa belajar dahulu. Salah satu perasaan
fitrah manusia ialah pengakuan adanya Al-Khalik pencipta alam semesta dan
pengakuan butuh alam raya ini akan ilmu-Nya untuk mengatur segala sesuatu.[4]
Adapun
dalil-dalil aqli yang menunjukkan tidak mungkin dimisalkan antara al-Khaliq (Allah)
dengan makhluk, maka ini dari beberapa segi:[5]
1.
Dikatakan
dalam keadaan apapun antara Khalik dengan makhluk merupakan sesuatu yang tidak
mungkin. Seandainya diantara keduanya tidak ada perbedaan, kecuali hanya ada
dasar wujudnya, niscaya hal itu sudah cukup. Karena adanya Khalik (pencipta)
wajib karena dia adalah azali dan abadi, sedangkan makhluk adalah mungkin,
didahului ketiadaan dan diakhiri kefanaan
2.
Kita
menemukan perbedaan besar antara Khalik dan makhluk pada sifat-sifat dan
perbuatan-perbuatannya. Dalam sifat-sifatnya Allah dapat mendengar semuanya,
meskipun ia samar dan jauh.
3.
Kita
mengetahui bahwa Allah berbeda dari makhluk-Nya dengan dzatNya. Al-Baqarah: 255.
“Allah
tidak ada Ilah (yang berhak untuk diibadahi) melainkan Dia Yang Hidup kekal
lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur.
Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at
di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka
dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah
melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan
Allah tidak merasa berat me-melihara keduanya dan Allah Mahatinggi lagi
Mahabesar”.
4.
Kita
menyaksikan banyak hal pada Khalik yang sama dari segi nama tapi berbeda dari
segi substansi.
Ketahuilah Allah menciptakan segala
sesuatu di alam semesta ini untuk kebutuhan umat manusia. Semua yang disediakan
di bumi dan di langit sangat bermanfaat bagi makhluk hidup. Allah SWT berfirman
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan
langit yang ada di atas mereka, bagaimana kami meninggikan dan menghiasinya,
dan langit itu tidak memiliki retak-retak sedikitpun.”(Q.S.Qaaf ayat 6).
Allah SWT mengatakan, “Allah lah yang
menciptakan 7 langit.”(Q.S. Ath-Thalaq ayat 12).[6] Allah
SWT telah menciptakan langit dan telah membuat warnanya yang paling sesuai bagi
mata untuk memandangnya serta dapat menguatkan pandangannya. Seorang Raja
membuat atap-atap Majelis dengan berbagai ukiran dan hiasan sehingga membuat
yang melihatnya senang dan gembira. Namun, jika orang yang melihat itu
terus-menerus niscaya ia akan bosan memandanginya. Lain halnya memandang langit
dan hiasannya. [7]
Langit merupakan penompang bagi
bintang-bintang yang menempel dan juga bagi bulan. Konon dalam langit terdapat
sepuluh manfaat: mengurangi kesedihan, mengurangi perasaan was-was,
menghilangkan perasaan takut, mengingat Allah, dapat memancarkan pengagungan
terhadap Allah di dalam hati, menghilangkan pikiran buruk, memberikan manfaat
bagi orang yang hilang semangat, menghibur orang yang sedang rindu,
menyenangkan orang-orang yang dicintai, dan kiblat bagi orang- orang yang
berdoa.[8]
Ada banyak hikmah yang Allah
ciptakan bagi makhluk hidup, antara lain;
1.
Hikmah
Penciptaan Matahari
Ketahuilah
bahwa Allah AWT menciptakan matahari untuk beberapa hal, di mana tidak ada yang
mengetahui semuanya kecuali hanya allah.
Adapun hikmah yang tampak adalah ia menjadikan pergerakan matahari untuk
melahirkan malam dan siang di seluruh daerah di muka bumi. Dengan demikian, matahari
terus beredar untuk memberi manfaat bagi penduduk bumi dengan berganti-gantinya
cahaya dan kegelapan yang saling tolong menolong dan bantu membantu untuk
kebaikan dan keseimbangan alam. Hal inilah yang ditunjukan oleh Allah dalam
firman-Nya Q.S. Al-Qashash ayat 71 ”Katakanlah,
tahukah kalian bagaimana jika Allah menjadikan untuk malam terus menerus sampai
hari kiamat?”. Dengan mendekat dan
menjauhnya matahari, musim-musim berjalan dengan teratur, sehingga teraturan
pulalah urusan tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan.[9]
2.
Hikmah
Penciptaan Bulan Dan Bintang
Allah
menjadikan malam agar udara dingin dan untuk ketenangan serta ketentraman,
bukan gelap gulita tanpa cahaya sama sekali hingga tidak ada satu pekerjaan
yang dapat dilakukan. Ia menciptakan bintang-bintang sebagai hiasan langit
serta kesenangan bagi penduduk bumi. Pada bulan terdapat pengetahuan tentang
bulan dan tahun-tahun. Itu merupakan manfaat dan nikmat bagi Allah. Allah SWT
berfirman dalam Q.S Al-Furqan ayat 61 ”Mahasuci Allah yang menjadikan di langit
gugusan-gugusan bintang dan ia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang
bercahaya”.[10]
3.
Hikmah
Penciptaan Bumi
Bumi
diciptakan Allah dalam keadaan dingin dan kering dalam ukuran tertentu. Allah
memudahkan jalan-jalan di muka bumi agar makhluk dapat berpindah-pindah untuk
mencari kebutuhan-kebutuhan mereka dan memudahkan bagi orang yang bekerja.
Semua ini adalah nikmat-nikmat yang Allah anugrahkan bagi mereka untuk
membangun dunia. Hikmah dalam penciptaan bumi adalah tempat di sebelah utara
lebih tinggi dari tempat di sebelah selatan agar air dapat mengalir turun di
muka bumi, sehingga ia dapat mengairinya dan kemudian pada akhirnya bermuara di
laut. Hal ini di karena ia mengetahui apa yang terbaik bagi
makhluk-makhluk-Nya, sebagai mana ditunjukkan oleh Allah SWT dengan
perkataan-Nya, “Dan tidak ada sesuatu pun
melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya dan kami tidak menurunkannya melainkan
dengan ukuran yang tertentu.” (Q.S. Al-Hijr ayat 21).[11]
4.
Hikmah
Penciptaan Laut
Sesungguhnya
Allah SWT menciptakan laut dan meluaskannya, karena sangat besar manfaatnya.
Maka didalamnya terdapat hewan-hewan yang sangat besar dan jika terlihat di darat,
orang mengira sebagai batu karang, gunung atau pulau. Dengan bahtera,
orang-orang dapat pindah dari satu daerah ke daerah lain yang tidak dapat
mereka capai kecuali dengan menggunakan kapal. Allah juga mengirimkan angin
dengan ukuran tertentu dan pada waktu tertentu yang dapat mendorong dan
menjalankan kapal dari satu tempat ke tempat lain. Semuanya itu adalah bukti-bukti
yang tampak, petunjuk-petunjuk yang saling menguatkan, dan tanda-tanya yang
bertutur dalam keadaan nyata, sehingga dapat menerangjan tentang kebesaran
penciptaannya serta mengungkap kesempurnaan kekuasaan-Nya. Allah SWT mengatakan
dalam surat an-Nahl ayat 14, “Dan Dialah
yang menjadikan lautan agar kamu dapat memakan darinya daging yang segar.”[12]
5.
Hikmah
Penciptaan Air
Keberadaan
air segar yang Allah anugrahkan kepada hamba-hamba-Nya yang ada di muka bumi,
baik manusia, binatang, maupun tumbuh-tumbuhan yang dapat hidup karena-Nya.
Sungguh mengherankan hamba-hamba Allah melupakan nikmat yang begitu besar.
Meminum air merupakan suatu hal yang penting agar makanan yang ada di
kerongkongan terasa enak dan agar makanan dapat sampai ke tempatnya maka Allah
membuat orang yang meminumnya merasa lezat dan memperoleh kenikmatan dan
kesenangan. Allah SWT mengatakan dalam surah al-Anbiya’ ayat 30, “Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu
yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” Dengan demikian
dapat diketahui bahwa Allah menurunkan air untuk memudahkan manusia dalam
memperolehnya, karena Allah ingin memakmurkan dunia beserta segala yang ada
diatasnya berupa hewan, tumbuhan dan barang tambang serta manfaat lain. Mahasuci
Allah yang memberikan anugrah lagi Mahaagung.[13]
6.
Hikmah
Penciptaan Udara
Udara
itu digerakkan oleh angin. Dengan
pergerakan udara, kebusukan di bumi akan hilang. Begitu juga hujan yang turun
berpisah-pisah disebabkan pergerakan udara sehingga ia jatuh kebumi sedikit
demi sedikit. Maka, kesempurnaan nikmat Allah dan keagunggan Hikmah-Nya adalah
Allah menjadikan udara yang cerah disela-sela hujan?. Dengan demikian hujan dan
udara cerah datang silih berganti maka udara akan menjadi sedang. Allah SWT mengatakan;
“Tetapi Allah menurunkan apa yang
dikehendakinya dengan suatu ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui keadaan
hanba-hamba-Nya lagi Maha melihat; “(QS. Asy-Syura; 27)[14]
7.
Hikmah
Penciptaan Api
Sesungguhnya
Allah SWT telah menciptakan api yang merupakan salah satu nikmat-Nya yang
terbesar kepada hamba-hambanya. Allah berfirman dalam Q.S. Al-Waqi’ah ayat
71-74 “Maka terangkanlah kepadaku tentang
api yang kamu nyalakan. Kamukah yang menjadi kayu itu atau Kamikah yang
menjadikannya? Kami menjadikan api itu untuk peringatan dan bahan berguna bagi
mufasir di padang pasir. Maka bertasbilah menyebut Tuhanmu Yang Mahabesar”. Terdapat berbagai manfaat dengan adanya api,
yaitu seolah-olah matahari tidak hilang dari ufuk mereka serta dengan api dapat
menolak bahaya salju dan angin yang dingin, serta dapat membantu mereka dalam
pertempuran-pertempuran dan dalam menyerang benteng-benteng yang tidak dapat
dikuasai kecuali bila menggunakan api.[15]
8.
Hikmah
Penciptaan Manusia
Allah
SWT mengatakan dalam Al-Qur’an Surat Al-Mukminun ayat 12. “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati
dari tanah”. Allah menciptakan manusia di dunia ini dan memberi beban ujian
dan pilihan pada mereka serta menjadikan mereka berketurunan satu generasi ke
generasi berikutnya. Maka perhatikan Allah menciptakan semua ini dari air mani
yang sangat sederhana, lalu Allah jadikan tulang belulang tubuh sebagai jisim
yang kuat dan keras agar dapat menjadi penyanggah dan tiang bagi tubuh. Dalam
ukuran masing-masing tulang-belulang Allah menentukan ukuran yang berbeda-beda
dan dalam bentuk yang saling bersesuaian. Tujuan menyebutkan jumlah-jumlah itu
adalah untuk menggambarkan bagaimana kebesaran pengaturannya dan penciptaannya.
Allah juga memberikan kemuliaan bagi manusia yaitu akal yang dapat mengetahui
suatu keindahan. Manusia memiliki akal maka manusia memiliki ilmunya dengan
sedikit pengetahuan tentang hakekat bahwa manusia diciptakan oleh pencipta yang
teliti. Sungguh dahyat yang diberikan Allah pada manusia hingga manusia
diberikan anugrah khusus yaitu mimpi yang dilihatnya dalam tidurnya, yang
memberikan gambaran kabar gembira dan peringatan tentang apa yang terjadi
dihadapannya.
9.
Hikmah
Penciptaan Binatang[16]
Sesungguhnya
Allah SWT menciptakan di darat, di laut dan di sungai berupa hewan yang bentunya
berbeda-beda. Misal; Allah menciptakan burung yang membuatnya ringan untuk
terbang dan menciptakan ikan dapat bernafas di dasar laut. Allah menciptakan
binatang sungguh untuk memberikan
manfaat bagi hamba-hamba-Nya sebagai anugrah bagi mereka. Allah SWT berfirman
dalam surat al-An’am ayat 38: “Dan
tidaklah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang
dengan kedua sayapnya melainkan umat-umat juga seperti kamu. Tiadalah kami
alpakan sesuatu pun di dalam Al-Kitab. Kemudian kepada Tuhanlah mereka
dihimpunkan”. Dengan demikian, Allah
SWT memberikan pada semua jenis hewan apa-apa yang sesuai untuknya dan
menciptakan segala yang membawa kepada lkepentingan dan kehidupannya.[17]
10. Hikmah Penciptaan Tumbuhan dan
Keajaiban-Keajaiban.[18]
Allah
memberikan kenikmatan dengan pemandangan yang elok, indah dan bagus yang tidak
tertandingi oleh pemandangan-pemandangan lain di muka bumi. Allah menciptakan bermacam-macam manfaat,
makanan, wangi-wangian dan kebutuhan-kebutuhan yang tidak terhitung banyaknya.
Seperti menjadikan buah-buahan untuk makanam, jemari untuk makanan binatang,
kayu untuk membangun, membuat kapal, dan pekerjaan-pekerjaan lain yang banyak.
Hal iyu diumpamakan seorang raja yang ingin
membangun sebuah negeri, itulah hikmah yang Allah ratakan pada semua
negeri dan Allah baguskan manusia dengannya. Allah SWT dalam Surah al-Mukminun
ayat 20, “Dan pohon kayu keluar dari
Thursia (pohon Zasitun) yang menghasilkan minyak dan makanan bagi orang-orang
yang makan”. Dengan demikian, pada pohon-pohon Allah titipkan
manfaat-manfaat yang tak terhingga dan berbeda-beda pengaruhnya.
Implikasi Sikap
Individu Terhadap Ciptaan Allah
Alam
semesta yang diciptakan Allah sungguh luar biasa hebat hingga manusia mana pun
tak bisa menandinggi Kekuatan atau Kekuasaan yang Allah ciptakan ini. Allah
menciptakan isi di jagat raya ini sangat beranekaragam. Banyak planet-planet
yang di ciptakan Allah, salah satunya Planet bumi yang di tinggali setiap insan
manusia, tumbuhan dan hewan. Di bumi sangat berbeda dengan bulan maupun tata surya
yang lain. Allah menciptakan dengan sangat berbeda-beda dan sanagt unik. Sebab,
Allah menciptakan sesuai kebutuhan manusia dengan kadar tertentu.
Dalam
kehidupan di bumi, Allah menciptakan manusia berbangsa-bangsa berkaum-kaum agar
manusia satu dengan manusia yang lain saling mengenal satu sama lain. Namun,
banyak manusia yang tidak bisa menjaga hawa nafsunya sehingga terjadi banyak
perpecahan dan kehancuran yang dibuatnya sendiri. Seharusnya, kita bersyukur
pada sang pencipta telah diciptakan manusia yang beranekaragam yang dapat
membuat pengetahuan kita luas dan mengetahui kekuasaan yang luar biasa, dapat
bertoleransi serta dapat menjaga perbedaan diantara satu orang dengan orang
lain agar tetap dalam persatuan. Persatuan ada lambang yang menyimbolkan suatu
kelompok. Namun, lambang hanya simbol bukan menjamin persatuan dan kesatuan. Maka,
kita perlu kesadaran untuk membangun persatuan itu, kita perlu menyakini bahwa
perbedaan itu adalah rahmat yang diberikan oleh Allah SWT, bukan hanya itu saja
tetapi perlunya sikap saling menghargai perbedaan dan perbedaan itu dijadikan
sebagai kekuatan untuk membangun persatuan. Walaupun, nanti kita tidak bisa
bersikap menghargai setidaknya kita dapat membantu menjaga keamanan di bumi dan
tidak membuat perselisihan.
Sungguh
luar biasa, Allah menciptakan kehidupan ini dengan sangat rapi. Ciptaan Allah
sanagat terbentang di seluruh alam dan jagat raya, tetapi manusia hanya dapat
mengolahnya menjadi benda-benda atau barang-barang sesuai kebutuhan sebab
manusia tak bisa menciptakan tapi mengolahnya. Sebagai seorang yang beriman
bahwa Allah itu memang benar-benar ada. Kita wajib bersyukur oleh-NYA.
Pemberian Allah setiap manusia memang sesuai dengan kadar masing-masing. Allah
menjadikan manusia berpasang-pasang dan juga menjadikan langit tegak diatasnya
tanpa penyangga yang terdapat bintang-bintang, planet-planet, bulan dan tata
surya lain. Subhanallah, dahsyat sekali kekuasaan Allah yang dapat di
lihat oleh setiap insan manusia yang menyadarinya bahwa Allah memang
benar-benar ada serta indahnya kota ini yang dihiasi langit yang terbentang
luas dsn ditaburi bintang-bintang yang berkilauan dan bulan yang bersinar yang
dapat menyinari bumi hingga malam tidak menjadi gelap serta udara malam yang
menjadi dingin membuat suasana hati menjadi tenang.
Kekuasaan
Allah juga bisa di lihat pada pagi hari, ketika matahari terbit dari barat
hingga tengelam dari timur. Ilmu akal tidak akan bisa menerima begitu mudah
tapi dengan adanya hati yang menyakini bahwa Allah itu ada maka kita percaya
bahwa Allah dapat menegakkan langit tanpa penyangga dan mengatur dunia ini
sesuai ukuran dan kebutuhan manusia. Jika, Allah tidak menjadikan malam
tumbuhan, hewan dan manusia tidak akan hidup dalam ketenangan atau teratur dan
bumi akan terbakar. Sebab hampir semua hewan pada pagi hingga sore bekerja
mencari makan dan malamnya beristirahat,
Tumbuhan dari siang mendapat sinar matahari melakukan fotosintesis sedangkan
manusia pagi hingga sore bekerja mencari nafkah dan malamnya tidur untuk
mengembalikan energi tubuh yang hilang. Dengan demikian, kita diwajibkan
bersyukur atas kelimpahan dan kebutuhan yang diberikan Allah kepada manusia.
Tidak hanya bersyukur-bersyukur dan bersyukur, tetapi kita harus menjaga dan
memeliharanya denagn baik tidak merusak dan tidak membuat ketidakseimbangan
ekosistem di bumi. Sehingga tidak menjadikan kerugian bagi manusia dan itu
dimulai dari diri sendiri, seperti membuang kertas pada tempat sampah, menebang
pohon tidak sembarangan, dan kita harus bisa menghijaukan bumi agar seimbang
ekosistemnya. Jadi dapat dikatakan Allah menciptakan bumi sebagai tempat
tinggal manusia sesuai dengan kadar ukurannya dan langit serta isinya sebagai
salah satu tanda kebesaran Allah,maka patut bagi manusia terutama kita menjaga
bumi dan langit agar ekosistemnya tetap seimbang dan indah atau asri.
Kesimpulan
Dapat
disimpulkan dalam pembahasan di atas, bahwa Al-Khalik merupakan penciptaan alam
semesta yang sebelumnya tidak ada wujudnya. Allah menciptakan alam semesta
untuk mengatur dan mengendalikan kehidupan manusia dengan sangat rapi. Dengan
begitu sungguh dahyat kekuasaan Allah, tak akan ada yang melebihi kekuatan dan
kekuasaan Allah. Walaupun manusia sendiri memiliki kecerdasan. Karena kecerdasan
itu diberikan oleh Allah. Seperti halnya, Allah SWT menciptakan akal dan
menyempurnakan dengan wahyu sebagai petunjuk baginya. Untuk memikirkan ciptaan
Allah serta mengambil hikmah pelajaran dari keajaiban yang Allah titipkan pada
ciptaan-Nya berdasarkan firman-Nya Surah Yunus ayat 101,
Artinya:
“Katakanlah, Perhatikanlah apa yang ada
di langit dan di bumi!”Tidaklah bermanfaat tanda-tanda (kebesaran Allah) dan
Rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang yang tidak beriman”.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Ghazali,
Abu Hamid bin Muhammad, 1998. Hikmah
penciptaan Makhluk. Jakarta:
Lentera.
Al-Utsaimin,
Syaikh Muhammad Bin Shahih dan Syaikh Fahd bin Nashir Bin Ibrahim As
Sulaiman, 2012. Buku Induk Akidah Islam. Jakarta: Darul Haq.
Arifin,
Bey, 1994. Mengenal Tuhan. Surabaya:
PT Bina Ilmu.
Habanakah,
Abdurrahman, 1992. Pokok-pokok Akidah
Islam. Jakarta: Gema Insani Press.
Hasan
, M. Ali, 1997. Memahami dan meneladani
asmaul husna. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
0 Comments:
Post a Comment