BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Akhlaq merupakan masalah yang sangat penting dalam
islam. Akhlaq merupakan perpaduan antara hati, perasaan, dan kebiasaan yang
membentuk satu kesatuan tindakan dalam kehidupan. Sehingga manusia dapat
membedakan mana yang buruk dan mana yang baik, karena ini lahir dari fitrhanya
sebagai manusia.
Hati manusia selalu mendambakan, dan merindukan
kebenaran , ingin mengikuti ajaran dan perintah dari Allah SWT. Namun, fitrah
manusia tidak selalu terjamin dapat berfungsi dengan baik , karena
pengaruh-pengaruh dari lingkungan sekitarnya. Sehingga, terkadang manusia tidak
mampu membedakan akhlaq terpuji dengan akhlaq tercela.
Maka dari itu, untuk menuntun dan membimbing manusia
agar selalu berjalan dalam fitrahnya menuju kebaikan, dalam makalah ini
dipaparkan beberapa ayat Al-Qur’an tentang akhlaq terpuji dan tercela yang
semoga mampu menambah kekuatan dan keyakinan agar mampu berakhlaq terpuji dan
menjauhi akhlaq tercela.
- Rumusan Masalah
1.
Apa yang
dimaksud dengan definisi akhlaq, akhlaq terpuji, serta akhlaq tercela ?
2.
Apa saja
ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang berhubungan dengan akhlaq terpuji dan akhlaq
tercela ?
- Tujuan
1.
Untuk mengetahui
pengertian akhlaq, akhlak terpuji, serta akhlaq tercela
2.
Untuk mengetahui
ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang berhubungan dengan akhlaq terpuji dan akhlaq
tercela
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Definisi
akhlaq secara etimologi, adalah bentuk jamak dari khuluq yang berarti
budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Berakar dari kata khalaqa yang
berarti menciptakan. Seakar dengan kata khaliq (pencipta), makhluq
(yang diciptakan) dan khalq (Penciptaan). Sedangkan, pengertian akhlaq secara
terminologis menurut Imam al-Ghazali, akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam
jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa
memerlukan pemikiran dan pertimbangan.[1]
Selanjutnya
definisi akhlaq terpuji atau yang sering disebut dengan akhlaq mahmudah atau
akhlakul karimah ialah, segala perilaku atau perbuatan baik yang tampak dalam
kehidupan sehari-hari. Sedangkan,
definisi akhlaq tercela atau yang sering disebut dengan akhlaq mazmumah yaitu
segala macam perilaku atau perbuatan buruk yang tampak dalam kehidupan
sehari-hari.
B. Identifikasi Ayat-ayat Al-Qur’an Tentang Akhlaq
Terpuji dan Akhlaq Tercela
1.
Akhlaq
Terpuji
a.
Memaafkan
v QS
Al-A’raf : 199
Artinya
: Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang
ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.
v QS
Ali-Imran 133:134
Artinya :
(133) Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga
yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang
bertakwa
(134)
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun
sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan)
orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
v QS
An-Nisa : 149
Artinya
: Jika kamu melahirkan sesuatu kebaikan atau menyembunyikan
atau memaafkan sesuatu kesalahan (orang lain), maka sesungguhnya Allah Maha
Pema'af lagi Maha Kuasa.
v QS
An-Nur : 22
Artinya
: Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan
kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan)
kepada kaum kerabat(nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang
berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka mema'afkan dan berlapang dada.
Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
b.
Bertaubat
v QS
Huud : 88
Artinya
: Syu'aib berkata: "Hai kaumku, bagaimana pikiranmu jika
aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan dianugerahi-Nya aku dari
pada-Nya rezki yang baik (patutkah aku menyalahi perintah-Nya)? Dan aku tidak
berkehendak menyalahi kamu (dengan mengerjakan) apa yang aku larang. Aku tidak
bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan
tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada
Allah aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya-lah aku kembali
v QS
Ar-Ruum : 31
Artinya
: Dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah
kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang
mempersekutukan Allah
v QS
Al-Baqarah : 222
Artinya
: Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah:
"Haidh itu adalah suatu kotoran." Oleh sebab itu hendaklah kamu
menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh, dan janganlah kamu mendekati
mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka
itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.
c.
Sabar
v QS
Ali-Imran : 146
Artinya
: Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka
sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah
karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak
(pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar.
d.
Berserah Diri
v QS
Asy-Syu’ara : 50
Artinya
: Mereka berkata: "Tidak ada kemudharatan (bagi kami);
sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami.
v QS.
Az-Zumar : 38
Artinya
: Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: "Siapakah
yang menciptakan langit dan bumi?", niscaya mereka menjawab:
"Allah." Katakanlah: "Maka terangkanlah kepadaku tentang apa
yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudharatan
kepadaku, apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudharatan itu,
atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan
rahmatNya?. Katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku." Kepada- Nyalah
bertawakkal orang-orang yang berserah diri.
e.
Berlaku Adil
v QS
Al-Maidah : 42
Artinya
: Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita
bohong, banyak memakan yang haram. Jika mereka (orang Yahudi) datang kepadamu
(untuk meminta putusan), maka putuskanlah (perkara itu) diantara mereka, atau
berpalinglah dari mereka; jika kamu berpaling dari mereka maka mereka tidak
akan memberi mudharat kepadamu sedikitpun. Dan jika kamu memutuskan perkara
mereka, maka putuskanlah (perkara itu) diantara mereka dengan adil,
sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil.
f.
Amanah
v QS
An-Nisa : 58
Artinya
: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada
yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara
manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi
pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha
Mendengar lagi Maha Melihat.
v QS
Al-Baqarah : 283
Artinya
: Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara
tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang
tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan tetapi jika sebagian kamu
mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan
amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan
janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan barangsiapa yang
menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
g.
Malu
v QS
Al-Ahzab : 53
Artinya
: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah-
rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu
waktu masak (makanannya), tetapi jika kamu diundang maka masuklah dan bila kamu
selesai makan, keluarlah kamu tanpa asyik memperpanjang percakapan.
Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi lalu Nabi malu kepadamu
(untuk menyuruh kamu keluar), dan Allah tidak malu (menerangkan) yang benar.
Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri- isteri Nabi),
maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi
hatimu dan hati mereka. Dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak
(pula) mengawini isteri- isterinya selama-lamanya sesudah ia wafat.
Sesungguhnya perbuatan itu adalah amat besar (dosanya) di sisi Allah.
h.
Menepati Janji
v QS
Ali-Imran : 76
Artinya
:Bukan demikian, sebenarnya siapa yang menepati janji (yang
dibuat)nya, dan bertakwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertakwa.
v QS
At-Taubah : 111
Artinya
: Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri
dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada
jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang
benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih
menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli
yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.
v QS
Al-Isra’ : 34
Artinya
: Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan
cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai ia dewasa dan penuhilah janji;
sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya.
i.
Istiqomah
v QS
Yunus : 89
Artinya
: Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya telah diperkenankan
permohonan kamu berdua, sebab itu tetaplah kamu berdua pada jalan yang lurus
dan janganlah sekali-kali kamu mengikuti jalan orang-orang yang tidak mengetahui”.
j.
Berharap
(Raja’)
v QS
Yusuf : 87
Artinya
: Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang
Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.
2.
Akhlak
Tercela
a.
Melampaui Batas
v QS
Al-Baqarah : 190
Artinya
: Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi
kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang melampaui batas.
b.
Zalim
v QS
Ali-Imran : 57
Artinya
: Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan-amalan
yang saleh, maka Allah akan memberikan kepada mereka dengan sempurna pahala
amalan-amalan mereka; dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim
c.
Sombong
v QS
An-Nisa : 36
Artinya
: Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan
sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat,
anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang
jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.
d.
Boros
v QS
Al-An’am : 141
Artinya
: Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan
yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya,
zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya).
Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan
tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir
miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang yang berlebih-lebihan.
e.
Khianat
v QS
An-Anfal : 58
Artinya
: Dan jika kamu khawatir akan (terjadinya) pengkhianatan dari
suatu golongan, maka kembalikanlah perjanjian itu kepada mereka dengan cara
yang jujur. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berkhianat.
f.
Larangan Meminum
Khamr
v QS
Al-Maidah : 90
Artinya
: Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar,
berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah
termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu
mendapat keberuntungan.
g.
Menggunakan harta
anak yatim
v QS
An-Nisa : 6
Artinya
: Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk
kawin. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara
harta), maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya. Dan janganlah kamu makan
harta anak yatim lebih dari batas kepatutan dan (janganlah kamu) tergesa-gesa
(membelanjakannya) sebelum mereka dewasa. Barang siapa (di antara pemelihara
itu) mampu, maka hendaklah ia menahan diri (dari memakan harta anak yatim itu)
dan barangsiapa yang miskin, maka bolehlah ia makan harta itu menurut yang
patut. Kemudian apabila kamu menyerahkan harta kepada mereka, maka hendaklah
kamu adakan saksi-saksi (tentang penyerahan itu) bagi mereka. Dan cukuplah
Allah sebagai Pengawas (atas persaksian itu).
h.
Larangan
memakan riba
v QS
Al-Baqarah : 257
Artinya
: Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan)
penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka
berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal
Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang
telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari
mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang
larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil
riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di
dalamnya.
i.
Ragu-ragu
v QS
At-Taubah : 45
Artinya : Sesungguhnya yang akan
meminta izin kepadamu, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan
hari kemudian, dan hati mereka ragu-ragu, karena itu mereka selalu bimbang
dalam keraguannya.
- Pembicaraan yang tidak berarti
v QS Lukman : 6
Artinya : Dan di antara manusia
(ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan
(manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu
olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an
dan terjemahannya
Ilyas,
Yunahar. 2011. Kuliah Akhlaq. Yogyakarta : LPPI UMY
0 Comments:
Post a Comment