Header Ads

24 August 2016

psikologi perkembangan emosional pada bayi

Hasil gambar untuk psikologi perkembangan emosional pada bayi

Menurut english and english, emosi adalah “A complex feeling state accompained by characteristic motor and gradular activities”  (suatu keadaan perasaan yang kompleks yang disertai karakteristik kegiatan kelenjar dan motoris).Emosi adalah suatu keadaan pada diri organisme atupun individu pada suatu waktu tertentu yang diwarnai dengan adanya gradasi afektif mulai dari tingkatan yang lemah sampai pada tingkatan yang kuat atau mendalam, contohnya seperti tidak terlalu kecewa dan kecewa.
Pada bayi terdapat pola emosi tertentu yang bersifat umum seperti kemarahan (menjerit, meronta,menendang mengibaskan tangan, memukul), ketakutan (takut gelap, tempat tinggi,  binatang), rasa ingin tau pada mainan atau hal-hal yang baru (menjulurkan lidah, membuka mulut, melempar, membolak-balik), kegembiraan (tersenyum tertawa, menggerakkan lengan dan kaki), afeksi ( memeluk mainan kesayangan, menium barang- barng kesayangan)[1]
Karakteristik perkembangan emosi pada bayi maupun anak :
1.      Berlangsung singkat dan berakhir tiba-tiba
2.      Terlihat lebih kuat
3.      Bersifat sementara dan dangkal
4.      Lebih sering terjadi
5.      Dapat diketahui dengan jelas dari tingkah lakunya.
Berikut perkembangan emosi pada bayi sesuai dengan usia:[2]
1.      Usia 0-8 minggu
Emosi anak sangat bertalian  dengan perasaan indrawi atau fisik  dengan kualitas perasaan : senang dan tidak senang jasmaniah. Misalnya  bayi senyum atau tertidur pulas  kalau merasa kenyang, hangat dan nyaman, menangis kalau lapar, haus.
2.      Usia 8- 1 tahun
Pada usia ini perasaan psikis sudah mulai berkembang. Anak merasa senang dan tersenyum saat melihat orang yang telah dikenalnya atua saat melihat mainan yang digantung dihadapannya. Tidak merasa senang atau  menangis terhadap benda, situasi atau orang asing contohnya menangis saat  dipangku oleh orang yang tidak dikenalinya. Pada masa ini anak mengalami diferensiasi ( penguraian ) jadi dari perasaan senang dan tidak senang menjadi perasaan-perasaan: marah, jengkel, takut, terkejut,dll.
3.      Usia 1 – 3 tahun
Gejala- gajala  perkembangan emosi  pada usia ini sebagai berikut:
a)      Emosinya sudah mulai terarah pada sesuatu (orang, benda, atau makhluk lain )
b)      Sejajar dengan perkembangan bahasa  yang sudah dimulai sejak usia 1-2 tahun maka anak dapat menyatakan perasaannya dengan menggunakan bahasa.
c)      Sifat perasaan anak pada fase ini:
·         Labil,maksudnya mudah sekali berubah contohnya sebentar menanggis kemudia ketawa
·         Mudah dipengaruhi tetapi tidakbertahan lama  dan sifatnya dangkal.
Karena emosi anak kemungkinan dapat dipengaruhi maka anak dapat turut menyanyangi, mengasihi maupun membenci sesuatu.Hal ini merupakan benih untuk timbulnya rasa sayang, benci, ataupun simpati terhadap sesuatu atau seseorang.
Berikut ini juga perkembangan ekspresi emosi pada bayi sesuai dengan usia bersumber  dari izard (1982)[3]
Usia
Umur Ekspresi Emosi
0-1 bulan
Senyuman sosial
3 bulan
Senyum kesenangan
3- 4 bulan
Kehati –hatian
4 bulan
Keheranan
4-7 bulan
Kegembiraan, kemarahan
5-9 bulan
Ketakutan
18 bulan
Malu





[1] Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan, ( Jakarta,Kencana: 2012) hal.171
[2] Syamsu Yusuf LN , Psikologi pengembangan Anak & Remaja ( bandung, PT Remaja Rosdakarya: 2004) hal.157
[3]Mar’at, Psikologi perkembangan (Bandung: PT remaja rosdakarya ,2008) hal. 117

0 Comments:

Post a Comment