Menurut
english and english, emosi adalah “A
complex feeling state accompained by characteristic motor and gradular
activities” (suatu keadaan perasaan
yang kompleks yang disertai karakteristik kegiatan kelenjar dan motoris).Emosi
adalah suatu keadaan pada diri organisme atupun individu pada suatu waktu tertentu
yang diwarnai dengan adanya gradasi afektif mulai dari tingkatan yang lemah
sampai pada tingkatan yang kuat atau mendalam, contohnya seperti tidak terlalu
kecewa dan kecewa.
Pada
bayi terdapat pola emosi tertentu yang bersifat umum seperti kemarahan (menjerit,
meronta,menendang mengibaskan tangan, memukul), ketakutan (takut gelap, tempat
tinggi, binatang), rasa ingin tau pada
mainan atau hal-hal yang baru (menjulurkan lidah, membuka mulut, melempar,
membolak-balik), kegembiraan (tersenyum tertawa, menggerakkan lengan dan kaki),
afeksi ( memeluk mainan kesayangan, menium barang- barng kesayangan)[1]
Karakteristik
perkembangan emosi pada bayi maupun anak :
1.
Berlangsung singkat dan
berakhir tiba-tiba
2.
Terlihat lebih kuat
3.
Bersifat sementara dan
dangkal
4.
Lebih sering terjadi
5.
Dapat diketahui dengan
jelas dari tingkah lakunya.
Berikut
perkembangan emosi pada bayi sesuai dengan usia:[2]
1.
Usia 0-8 minggu
Emosi
anak sangat bertalian dengan perasaan
indrawi atau fisik dengan kualitas
perasaan : senang dan tidak senang jasmaniah. Misalnya bayi senyum atau tertidur pulas kalau merasa kenyang, hangat dan nyaman, menangis
kalau lapar, haus.
2.
Usia 8- 1 tahun
Pada
usia ini perasaan psikis sudah mulai berkembang. Anak merasa senang dan
tersenyum saat melihat orang yang telah dikenalnya atua saat melihat mainan
yang digantung dihadapannya. Tidak merasa senang atau menangis terhadap benda, situasi atau orang
asing contohnya menangis saat dipangku
oleh orang yang tidak dikenalinya. Pada masa ini anak mengalami diferensiasi (
penguraian ) jadi dari perasaan senang dan tidak senang menjadi
perasaan-perasaan: marah, jengkel, takut, terkejut,dll.
3.
Usia 1 – 3 tahun
Gejala-
gajala perkembangan emosi pada usia ini sebagai berikut:
a)
Emosinya sudah mulai
terarah pada sesuatu (orang, benda, atau makhluk lain )
b)
Sejajar dengan
perkembangan bahasa yang sudah dimulai
sejak usia 1-2 tahun maka anak dapat menyatakan perasaannya dengan menggunakan
bahasa.
c)
Sifat perasaan anak
pada fase ini:
·
Labil,maksudnya mudah
sekali berubah contohnya sebentar menanggis kemudia ketawa
·
Mudah dipengaruhi
tetapi tidakbertahan lama dan sifatnya
dangkal.
Karena
emosi anak kemungkinan dapat dipengaruhi maka anak dapat turut menyanyangi,
mengasihi maupun membenci sesuatu.Hal ini merupakan benih untuk timbulnya rasa
sayang, benci, ataupun simpati terhadap sesuatu atau seseorang.
Berikut
ini juga perkembangan ekspresi emosi pada bayi sesuai dengan usia
bersumber dari izard (1982)[3]
Usia
|
Umur
Ekspresi Emosi
|
0-1 bulan
|
Senyuman sosial
|
3 bulan
|
Senyum kesenangan
|
3- 4 bulan
|
Kehati –hatian
|
4 bulan
|
Keheranan
|
4-7 bulan
|
Kegembiraan, kemarahan
|
5-9 bulan
|
Ketakutan
|
18 bulan
|
Malu
|
0 Comments:
Post a Comment