DOWNLOAD PPTNYA DISINI
“20 CONTOH
HAL YANG DIANGGAP SYIRIK”
DISUSUN OLEH :
NAMA :
AHMAD SYAFII
NIM :
13410154
SEMESTER/KELAS : II/E
JURUSAN :
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS :
ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN.
DOSEN PENGAMPU :
NAMA :
Ahmad Hanany Naseh
NIP :
(9580922 199102 1 001)
PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU
TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS
NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2013/2014
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin,
segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat dan kenikmatannya, sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah tauhid ini hingga selesai. tak lupa
shalawat salam kita curahkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW. Sang pembawa cinta
kasih sayang kepada umatnya, sehingga umatnya dapat dibebaskan dari belenggu
kebodohan. Semoga kita mendapatkan syafaatnya nanti di Yumul Akhir. Amin.
Pertama
penulis haturkan terima kasih kepada bapak Hanany Naseh selaku dosen pembimbing
mata kuliah tauhid, yang telah memberikan banyak referensi-referensi ilmunya,
juga motivasi-motivasi keislamannya. Sehingga menjadi
penarik bagi kami, untuk selalu berusaha menjadi umat islam yang sebenarnya.
Umat islam yang tahu akan dasar keberagamaannya, yaitu tauhid.
Tauhid sebagai dasar dari keislaman,
merupakan hal yang sangat vital bagi siapa saja yang mengaku beragama islam
juga yang mempelajari agama islam. Sebagai fondasi, umat islam harus memahami
tauhid secara menyeluruh. Agar nantinya bangunan keislamaannya dapat berdiri
kokoh. Akan kuat meskipun diterjang oleh godaan apapun.
Disini kami menghadirkan beberapa
contoh hal-hal yang dianggap syirik (mensekutukan Allah) beserta sedikit
analisa kami hasil belajar mata kuliah tauhid selama ini. Tujuan kami dalam
membuat ini tak lain tak bukan adalah sebagai referensi keilmuan bagi pembaca
sekalian, akan bahaya syirik. Syirik yang merupakan dosa terbesar dalam
keislaman harus terus diwaspadai oleh muslim siapapun. Orang yang musyrik bila sampai
ajalnya tiba, namun tidak bertaubat kepada allah dengan taubat nasuha, maka
akan selama-lamanya ia di dalam neraka, na’udzubillah…..
Oleh karena itu kami mengajak kepada
pembaca sekalian untuk senantiasa menjaga diri kita dari perbuatan syirik,
apalagi perbuatan kekafiran. Marilah kita selalu menjaa keimanan kita hingga
ajal menjemput.
Akhirnya inilah yang dapat kami
suguhkan kepada pembaca sekalian. Pastinya di dalamnya masih banyak terdapat
kekurangan dan kekhilafan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun akan
sangat kami butuhkan dari pembaca sekalian.
Hormat kami
penulis
20 CONTOH HAL YANG
MENJERUMUS KE ARAH KESYIRIKAN DAN KEKAFIRAN
1. Pergi ke kuburan orang-orang tertentu untuk mencari
wangsit karena mau mengikuti pemilu.
Hal tersebut dilarang karena pada
hakikatnya kuburan bukan tempat untuk meminta wangsit dari seseorang yang sudah
meninggal. Justru orang yang sudah meninggal mereka dihisab semua amal-amalnya
dan tidak akan bisa membantu orang lain yang meminta pertolongan padanya justru
merekapun meminta tolong terhadap amal yang sudah diperbuatnya.
Kuburan bukan tempat orang meminta
atau mencari wangsit justru kuburan adalah sebuah tempat untuk manusia bisa
bermuhasabah bahwa kematian itu akan dialami oleh semua orang. Seperti halnya
pada zaman Nabi Nuh, kaumnya yang tidak mengikuti risalahnya mereka
membanggakan orang-orang saleh yang sudah meninggal dan menganggap orang shaleh
itu bisa menjadi washilah kepada Tuhan. Adapun di zaman rasul orang-orang
jahiliyah meminta kepada Latta, Uzza, Manat. Orang yang sudah meninggal dan
kemudian dijadikan berhala. Bukankah hal itu serupa dengan orang yang meminta
wangsit ke kuburan untuk mengikuti pemilu?. Hal tersebut dilarang jika
alasannya untuk itu, kecuali jika ke kuburan untuk ziarah dan mendoakan orang
yang sudah meninggal hal itu diperbolehkan. Seperti ayat tentang ziarah……
2. Meminta bantuan kepada orang-orang tertentu dengan
memberikan mantra terhadap pensil yang akan digunakan dalam ujian nasional.
Hal itu sering dilakukan terutama di
kampung-kampung pinggiran. Menurut pengamatan kami, sebenarnya para kiai juga
pada awalnya berniat untuk menolak hal tersebut. Mungkin kiai berfikiran tidak
apa-apa menerima permintaan tersebut tapi di balik itu semua kiai tidak
melakukan apa-apa. Mungkin hanya mendoakan kepada anak tersebut agar diberi
kelancaran terhadap ujiannya. Namun tanggapan dari anak yang mau ujian itu
berbeda. Mereka beranggapan bahwa pensil mereka telah diberi mantra dan
sebagainya, sehingga mereka malah menggantungkan pada pensil tadi. Untuk itu
diperlukan ketegasan dari para kiai bahwa ketika mereka meminta didoakan di
pensilnya, hal itu jelas-jelas musyrik. Meskipun doa itu juga sebenarnya
ditujukan kepada Allah, namun nantinya mereka malah menggantungkan harapannya
bukan kepada Allah namun kepada pensil itu, oleh karena itu hal itu harus
dihindari. Dengan usaha yang keras dalam belajar, bukan menggantungkan harapan
pada sebuah pensil.
3. Permainan kuda lumping ( kerasukan ).
Permainan kuda lumping yang membuat
pemainnya kerasukan merupakan perbuatan yang jatuh pada kemusyrikan sebab
ritual yang ditempuh sebelum permainan kuda lumping dimulai adalah meminta
bantuan pada arwah dan jin dengan memberikan sesaji dan sebagainya. Efek dari
hal tersebut adalah orang-orang yang kerasukan dapat melakukan hal-hal yang
berada diluar akal manusia, seperti dibacok kebal (tidak mempan), berjalan di
atas api atau serpihan kaca tanpa terluka, ditusuk tidak tembus, dan lain
sebagainya. Jelas-jelas hal tersebut merupakan perbuatan yang jauh dari ajaran
tauhid sebab mengantungkan harapan pada selain Allah. Seharusnya permainan kuda
lumping itu tidak dikontaminasi dengan unsur-unsur syirik. Permainan tersebut
merupakan budaya masyarakat yang bisa menghibur dengan cara-cara yang tidak boleh
melanggar syariat.
4. Memberikan sesaji ketika akan panen padi.
Kami pernah melihat seseorang yang
membawa beberapa makanan dengan ditata sedemikian rapi kemudian dibawa ke
pesawahan yang sedang menguning. Ketika itu kami dan teman-teman mengamati
kejadian tersebut. Makanan tersebut diletakkan di tengah persawahan. kami heran
apa sebenarnya apa yang sedang mereka lakukan. Setelah bertanya-tanya ternyata
mereka sedang memberikan sesaji kepada roh-roh atau jin-jin yang berada di
sekitar pesawahan tersebut. Hal tersebut dilakukan guna meminta bantuan kepada
jin-jin atau roh-roh yang dianggap mampu melindungi tanaman padi yang akan panen
tersebut dari serangan hama.
Hal itu cukup membingungkan kami.
Namun setelah belajar tauhid kami mengetahui bahwa hal itu adalah salah. Hal
yang dilarang oleh Allah. Meminta jin untuk melindungi sawah dari gagal panen
dinilai musyrik. Karena hal itu diangggap mensekutukan Allah. Sehingga hal
tersebut harus dihindari. Pemahaman islam yang benar oleh para penduduk desa
harus ditopang dengan seringnya pengajian-pengajian atau kajian-kajian yang
membahas tentang ilmu-ilmu keislaman.
5. Memberikan sesaji sebelum membuat rumah.
Ketika kami sedang berjalan-jalan
disekitar rumah, kami melihat tetangga yang sedang membangun rumah. Kami melihat
beberapa makanan yang ditata sedemikian rupa, beserta segala perlengkapan
lainnya. Ternyata itu adalah sesaji. Ketika kami tanyakan kepada pemilik rumah
tersebut, untuk apa hal itu dilakukan? Ternyata hal itu digunakan untuk memberikan
penghormatan kepada jin-jin yang ada di sekitar rumah. Hal itu bertujuan agar
para jin-jin tersebut tenang, tidak mengganggu ketika pembangunan rumah, maupun
ketika nantinya rumah itu digunakan sebagai tempat tinggal.
Hal itu jelas bertentangan dengan
syariat islam. Karena sesaji-sesajian yang ditujukan kepada jin-jin atau
roh-roh merupakan suatu bentuk kemusyrikan. Hal itu jelas bertentangan dengan
syariat Allah, yang intinya tauhid merupakan substansi dari bangunan keislaman
oleh karena itu masyarakat harus sadar bahwa islam adalah agama tauhid, agama
tentang mengesakan Allah.
6. Membalik sapu lidi yang diatasnya ditancapkan cabe dan
bawang putih guna menangkal hujan ketika menjemur padi.
Ketika akan menjemur padi di
pedesaan, ada fenomena yang menarik. Menurut pengamatan kami disekitar kami
yang berada di pedesaan, ketika para warga mulai menjemur gabah basah setelah
dipanen biasanya mereka menolak hujan dengan cara menusukkan pada sapu lidi
cabai dan bawang putih. Hal itu merupakan suatu hal yang bertentangan dengan
syariat islam. Karena mereka beranggapan bahwa dengan meletakkan sesaji
tersebut, hal itu akan menolak hujan.
Fenomena itu sudah terjadi lama
sejak zaman animisme dan dinamisme. Dimana masyarakat percaya bahwa ada
kekuatan-kekuatan khusus (dewa dll) yang dianggap memiliki wewenang atau
tidaknya. Sehingga hal tersebut menjadi sesaji bagi dewa-dewa tersebut. Hal
tersebut sudah dapat di kategorikan menyimpang dari syariat islam dilihat dari
perspektif niatnya. Karena ritual seperti itu didasakan pada niat untuk meminta
bantuan kepada jin-jin tertentu. Hal ini dilarang karena perkara hujan adalah
perkara yang menjadi kuasa Allah. Manusia hanya behak untuk mengelola rezeki
yang telah diberikan oleh Allah kepadanya.
7. Melilitkan baju atau kain berwarna merah ke kuda-kuda
rumah ketika sedang membuat rumah.
Ketika kami masih kecil, kami sering
melihat sebuah hal yang terlihat biasa namun menjadi pertanyaan besar. Kami
melihat di beberapa pembangunan rumah, orang-orang biasanya melilitkan kain
berwarna merah pada kuda-kuda rumah yang akan dipasang. Mereka beranggapan
bahwa dengan memasang kain merah tesebut akan memberikan kekuatan kepada rumah
tersebut, sehingga rumah tersebut dapat berdiri kokoh dan lama. Warna merah
merupakan simbol agung sebuah kekuatan.
Namun demikian hal itu juga menjadi
hal yang cukup menghawatirkan. Karena paradigma masyarakat yang terbentuk malah
bukan kepada ketauhidan kepada Allah, malah ke arah benda tersebut. Hal inilah
yang nantinya di pandang sebagai cikal-bakal kemusyrikan yang terselubung.
Artinya masyarakat tidak sadar bahwa mereka sedang melakukan tindakan-tindakan
yang dimurkai oleh Allah. Oleh karena itu pemikiran-pemikiran masyarakat
tentang hal-hal seperti diatas harus segera di benahi. Setiap muslim yang
memahami hal tersebut memiliki kewajiban untuk memberi pemahaman (berdakwah)
kepada masyarakat dengan metode-metode yang benar. Sehingga masyarakat secara
perlahan akan berubah paradigmanya menjadi kearah yang lebih benar.
8. ilmu-ilmu sihir seperti santet, teluh, gendam, dll.
Dalam dunia perdukunan, ilmu-ilmu
seperti santet, teluh, gendam dan sebagainya merupakan hal yang sudah biasa
kita dengar. Pernah juga di media-media massa seperti televisi dan koran-koran
memberitakan tentang santet dan sebagainya beberapa waktu terakhir ini.
Sedangkan ilmu santet itu sendiri adalah ilmu yang mempelajari bagaimana
berhubungan dengan jin maupun syetan, guna melukai musuh yang sudah di bidik.
Biasanya musuh yang dibidik menggunakan foto maupun rambut dari korban.
kemudian ada semacam boneka yang ditusuk menggunakan paku untuk menyiksa
korban. Ketika santet telah dilakukan biasanya didalam perut korban terdapat
berbagai macam benda yang aneh-aneh, seperti paku di dalam perut, kaca dan
sebagainya.
Santet biasa digunakan untuk melukai
musuh karena alasan-alasan tertentu. Misal karena asmara (percintaan/karena
diselingkuhi dsb), karena persaingan bisnis, dan alasan-alasan lain yang
menyulut amarah dari pelaku. Dalam hal ini pelaku meminta bantuan kepada
dukun-dukun yang sudah memiliki hubungan khusus dengan jin-jin tertentu untuk
melakukan kejahatan ini. Biasanya dukun meminta mahar tertentu untuk melakukan
tugasnya (biasanya uang). Permasalahan santen ini juga pernah menghebohkan
media massa. Waktu itu pernah gencar-gencarnya adanya rancangan undang-undang
tentang santet dan sebagainya. Namun bagaimanapun caranya hal-hal seperti
santet ini tetap menjadi hal yang susah untuk dijadikan objek dalam hukum
positif karena permasalahannya tidak dapat di indra secara langsung.
Santet merupakan sesuatu yang
jelas-jelas bertentangan dengan syariat islam. Seperti sudah dijelaskan pada
contoh-contoh sebelumnya, bahwa segala hal yang berhubungan dengan
penggantungan diri kepada allah, itu lah yang disebut dengan syirik. Dalam hal
ini bukan hanya kita melakukan syirik kepada allah, malah kita juga melakukan
sebuah tindakan kejahatan kepada manusia. Santet memang menjadi momok besar
dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, usaha manusia dalam terus menerus
mendekatkan diri kepada allah harus terus dilakukan. Hal itu bertujuan untuk
meminta pertolongan kepada allah atas segala hal yang menggangu manusia.
Meskipun akhir-akhir ini telah
ditemukan penjelasan yang agak ilmiah tentang santet, yang membagi santet
menjadi bentuk dematerialisasi maupun pekerjaan jin sepenuhnya. Kemudian
ditemukan cara-cara khusus (trik-trik) untuk melawan maupun mencegahnya. Namun
hal itu tidak mengurangi tugas kita sebagai hamba allah untuk terus-menerus
mendekatkan diri kepada allah. Dengan cara menjalankan semua perintahnya dan
menjauhi segala larangannya.
9. Membuang gigi yang copot, bila gigi atas dibuang ke
tanah, bila gigi bawang dibuang ke genteng.
ketika masih kecil, kami memiliki
cerita mitos yang cukup unik. Ketika itu gigi kami copot untuk pertama kalinya.
Pada waktu itu kami ingin membung gigi tersebut. Namun sebelum kami
membuangnya, salah seorang teman bertanya, pada Bagian mana gigi itu copot,
bawah atau atas? Kami menjawab bawah. Serta merta teman kami melarang untuk
membuangnya di bawah. Dia mengatakan bahwa menurut cerita orang tua zaman
dahulu. Bahwa membuang gigi yang copot itu ada caranya. Bila gigi yang copot
itu atas, maka membuangnya harus ke bawah. Sebaliknya bila yang copot adalah
bawah maka membuangnya ke arah atas ( ke atap dan sebagainya ).
Karena kami yang copot adalah gigi
sebelah bawah. Maka kami harus membuangnya ke arah atas ( atap ). Kami kemudian
bertanya, kenapa harus seperti itu? Dijawab itu semua hanya perintah nenek
moyang dahulu. Setelah kami coba bertanya-tanya kepada ustadz dan sebagainya, kami
akhirnya paham bahwa hal itu hanya mitos belaka tanpa ada landasan yang jelas.
Dari cerita di atas, kami
berkesimpulan bahwa terkadang mitos secara tidak langsung menggiring kita ke
arah kemusyrikan. Terkadang kita tidak sadar bahwa kita sedang dalam jalan
kemusyrikan. Oleh karena itu kita sebagai muslim harus berjuang membersihkan
pemahaman-pemahaman kita yang terkadang keliru. Dengan demikian kita dapt
menjadi muslim yang kaffah.
10. Mengikuti sms tentang ramalan-ramalan.
Pada sekitar tahun 2005, waktu itu
di media gencar sekali jasa sms ramalan di TV maupun koran. Mereka
mempromosikan dengan gencar jasa sms ramalan.
Di zaman modern ini pun syirik sudah
dilakukan terang-terangan dengan jalan modern, mengikuti sms tentang ramalan
juga salh satu bentuk bentuk pengotoran aqidah modern. Seperti contohnya KETIK
REG spasi jodoh atau karir kirim ke 1234 hal itu terlihat tampak main-main
namun sebenarnya mempermainkan tauhid, karena menerawang tanpa melihat
langsung, menebak masa lalu dan masa depan adalah hal-hal yang dapat mengotori
aqidah karena bisa dihukumi syirik.
11. Percaya kepada primbon-primbon.
Percaya pada primbon-primbon juga
merupakan penyakit aqidah yang sangat membahayakan karena bisa jadi terjerumus
pada perbuatan syirik. Primbon-primbon seperti mencari waktu yang pas untuk
menikah atau mencari pasangan dan hitungan hari dalam pandangan jawa, dan
sebagainya, sperti hari pernikahan yang jangan dilakukan pada hari-hari
tertentu atau tanggal tertentu karena dianggap bisa menyebabkan pernikahan yang
tidak harmonis bahkan kacau karena dianggap menikah pada hari sial atau hari
yang dianggap buruk menurut mereka, padahal dalam Islam, semua hari, bulan ,
dan tahun adalah baik tergantung bagaimana orang tersebut melakukan kebaikan
pada setiap harinya, karena itu Rasulullah SAW pernah bersabda : “penganggapan
sial itu adalah akhlaq yang tercela” (Kitab Bulughul Maram, Kitabul Jami’, Bab
Akhlaq).
12. Percaya kepada Shio, Feng Shui, Zodiak.
Kita sebagai umat Islam seringkali
terjerumus pada hal-hal sepele namun bisa mengotori aqidah, salah satunya
adalah mempercayai Shio, Feng Shui, dan Zodiak, semua itu adalah kepercayaan
yang dianut oleh orang-orang non islam, seperti kita mengenal zodiak Aquarius,
Pisces, Taurus, Libra dan lain lain atau shio seperti babi, ayam, kuda, ular
dan sebaginya. Dan mereka menggantungkan nasib dan hidupnya melalui simbol-simbol
kepercayaan tersebut dari mulai ramalan tentang kesehatan, karier, keuangan,
asmara sampai jodoh. Kita sebagai umat islam jangan terpengaruh pada hal yang
demikian karena sesungguhnya penganggapan sial dan menggantungkan nasib pada
ramalan adalah termasuk perbuatan yang jelas mengotori aqidah, karena
sesungguhnya masa depan dan takdir manusia ada digenggaman kuasaNya, Allah SWT.
sementara manusia tidak ada yang bisa memprediksikan takdirnya di hari esok.
Firman Allah dalam QS Luqman ayat 34
:
إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ
وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ
مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ
عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Artinya : “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan
tentang Hari Kiamat; dan Dialah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang
ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa
yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di
bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal.”
yaitu ada 5 hal ghaib yang tidak bisa
diketahui manusia kecuali hanya Allah lah yang Maha Mengetahuinya, salah
satunya adalah kamu tidak bisa mengetahui apa yang akan terjadi atau apa yang
akan kamu perbuat di hari esok.
13. Percaya secara mutlak kepada dokter maupun obat
Setiap manusia pasti ada masa lemah
dan sakitnya, dan ketika sakit banyak orang yang sudah mengalami putus asa
dengan penyakitnya, padahal manusia punya kesempatan untuk berikhtiar dan
mencari kesembuhan, maka ketika berobat pada seorang dokter kemudian
penyakitnya sembuh maka pasien tersebut menganggap kesembuhannya hanya
semata-mata karena obat dari dokter, padahal Allah SWT menguji manusia dengan
penyakit itu agar mereka mau brsyukur indahnya nikmat sehat, kemudian Allah
sendirilah yang menurunkan obat atau penawarnya, sebagaimana dalam firmanNya (QS.
As shu’ara : 80) :
وَإِذَا مَرِضۡتُ فَهُوَ يَشۡفِينِ
٨٠
Artinya : “Dan
apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku”.
Maka dari itu obat
atau dokter hanyalah perantara kesembuhan sedangkan Dzat yang Maha Menyembuhkan
adalah Allah SWT.
14. Anak Kecil memakai kalung untuk menghindarkan diri
dari pengaruh jahat atau gangguan syetan.
Tamimah atau menggantungkan ajimat
pada anak untuk menolak ain. Di zaman yang sudah modern seperti ini masih ada
pemikiran tradisional yang beranggapan bahwa anak kecil harus dijaga dari
gangguan-gangguan syetan, maka banyak para orangtua yang membentengi anaknya
dengan ajimat-ajimat dalam bentuk kalung yang dipasang di leher anak, hal ini
jelas tidak boleh karena percaya pada benda-benda termasuk pada perbuatan
syirik. Seharusnya para orangtua memberi pemahaman religius yang cukup terhadap
anak bukan malah dijejali dengan peruatan-perbuatan takhayul dan khurafat.
Adapun untuk membentengi keluarga dari gangguan syetan adalah dengan
memperbanyak membaca Al-Qur’an di rumah tersebut agar senantiasa tentram dengan
lantunan ayat Al-Qur’an.
Hukum menggantungkan jimat adalah
haram sebagaimana sabda rasul :
إِنَّ الرُّقَى وَالتَّمَائِمَ وَالتِّوَلَةَ
شِرْكٌ
Artinya : “Sesungguhnya
ruqyah, tamimah, dan tiwalah adalah syirik.” (Shahih, HR. Abu Dawud, Ibnu
Majah, dan Ahmad. Lihat Shahih Jami’ Ash-Shaghir no. 1632)
15. Menggunakan tulisan al quran atau arab sebagai azimat
Adapun menggunakan ajimat yang
menggunakan lafal arab atau tulisan teradapat beberapa pendapat diantaranya ada
yang membolehkan yaitu pendapatnya hanafiyyah, malikiyah dan syafiiyah dengan
dalil QS Al-Israa ayat 82.
وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلۡقُرۡءَانِ
مَا هُوَ شِفَآءٞ وَرَحۡمَةٞ لِّلۡمُؤۡمِنِينَ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّٰلِمِينَ
إِلَّا خَسَارٗا ٨٢
Artinya : “Dan Kami
turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang
yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim
selain kerugian”
Adapun yang melarang adalah pendapat
jumhur Sahabat dan Thabi’in, dengan dalil :
عَنْ
أَبِي بَشِيْرٍ الأَنْصَارِىِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّهُ كَانَ مَعَ النَّبِيِّ
صَلِّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِى بَعْضِ أَسْفَارِهِ فَأَرْسَلَ رَسُوْلًا
أَنْ لَا يَبْقَيَنَّ فِي رَقَبَةِ بَعِيْرٍ قِلاَدَةٌ مِنْ وَتَرٍ أَوْقِلَادَةٌ
إِلَّا قُطِعَتْ [متفق عليه]
Artinya: “Diriwayatkan
dari Abu Basyir al-Anshari ra, bahwa dia pernah bersama Rasulallah saw dalam
satu perjalanan beliau. Lalu beliau mengutus seorang utusan (untuk
mengumumkan): “Supaya tidak terdapat lagi di leher unta kalung (jimat) dari
tali busur panah atau kalung apapun, kecuali harus diputuskan.” [Muttafaq
Alaih]. “
16. Penyembelihan terhadap hewan dengan tujuan beribadah
kepada selain Allah.
Masyarakat yang masih menganut paham
mistis sering melakukan ritual seperti tumbal atau menyembelih hewan namun
dengan tujuan untuk selain Allah, atau bisa sebagai sesaji, Sebagai contoh
ritual tumbal yang dipersembahkan kepada penghuni gunung merapi supaya tidak
meletus atau sesaji lain dalam bentuk nadzar namun hal tersebut jelas mengotori
aqidah islam dan bisa terjerumus pada kemusyrikan.
Sebenarnya kebiasaan ini sudah ada
sejak zaman jahiliyyah makadari itu rasul diutus untuk memurnikan aqidah dari
segala bentuk kemusyrikan. Adapun penyembelihan kurban atau binatang dalam
islam seharusnya bertumpu pada du ayat al-qur’an berikut : sebagimana tercantum
dalam QS Al-‘An’am : 162-163 dan QS at-Takasur ayat 2
قُلۡ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي
وَمَحۡيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ١٦٢ لَا شَرِيكَ لَهُۥۖ وَبِذَٰلِكَ أُمِرۡتُ وَأَنَا۠ أَوَّلُ ٱلۡمُسۡلِمِينَ
١٦٣
Artinya : “Katakanlah: sesungguhnya
sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta
alam.(162) Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan
kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada
Allah)"
حَتَّىٰ زُرۡتُمُ ٱلۡمَقَابِرَ ٢
Artinya : “sampai
kamu masuk ke dalam kubur”.
Maka dari itu persembahan atau
penyembelihan hewan bukan karena Allah adalah perbuatan dosa, dalam ayat lain Allah
juga berfirman QS al baqarah : 173
إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيۡكُمُ ٱلۡمَيۡتَةَ
وَٱلدَّمَ وَلَحۡمَ ٱلۡخِنزِيرِ وَمَآ أُهِلَّ بِهِۦ لِغَيۡرِ ٱللَّهِۖ فَمَنِ ٱضۡطُرَّ
غَيۡرَ بَاغٖ وَلَا عَادٖ فَلَآ إِثۡمَ عَلَيۡهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٞ رَّحِيمٌ
١٧٣
Artinya :”
Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan
binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi
barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak
menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
Dalam hadits yang di riwatkan oleh
Ali ,
عن علي
رضي الله عنه قال: حدثني رسول الله صلى الله عليه وسلم بأربع كلمات: (لعن الله من
ذبح لغير الله، لعن الله من لعن ووالديه. لعن الله من آوى محدثاً، لعن الله من غير
منار الأرض) [رواه مسلم].
Artinya : Dari ‘Ali
radhiyallahu’anhu, beliau berkata : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
berpesan kepadaku dengan empat nasihat : “Allah melaknat orang yang menyembelih
untuk selain Allah. Allah melaknat anak yang melaknat kedua orang tuanya. Allah
melaknat orang yang melindungi muhdits (orang yang jahat) /muhdats (pelaku
bid’ah). Allah melaknat orang yang sengaja mengubah patok batas tanah.”
(HR. Muslim 1978).
17. Sebelum acara walimahan,, biasanya diberikan sesaji
tertentu
Pengotoran aqidah juga ikut andil
dalam acara walimahan, seperti adanya ritual sesaji dan sebaginya agar acara
walimahannya berjalan dengan lancar, karena pernikahan atau walimah adalah
sesuatu yang sakral maka banyak orang yang mmpersiapkan berbagai banyak hal
sampai sampai berlebihan dan tidak sesuai syar’i, sejatinya tujuan pernikahan
adalah menampung do’a dan keberkahan bukan malah dikotori dengan hal-hal yang
menjerumuskan pada syir
18. Bersumpah kepada selain nama Allah.
Sebab dalam sumpah tersebut terdapat
pengagungan kepada selain Allah. Hal tersebut dilarang karena barangsiapa yang
mengagungkan selain Allah dengan pengagungan yang tidak layak, maka telah
musyrik, akan tetapi jika yang bersumpah tidak mengakui keagungannya maka hanya
jatuh pada syirik kecil, nabi saw bersabda :
“ sesungguhnya Allah
Azza wa Jalla melarang kalian bersumpah atas nama nenek moyang kalian,
barangsiapa yang ingin bersumpah maka bersumpahlah atas nama Allah, atau lebih
baik diam “ (Bukhari, kitab Manaqib Al Anshar 3836)
Beliau juga bersabda :
“ barangsiapa yang
bersumpah atas nama selain Allah maka dia telah berbuat kekufuran atau
kesyirikan “(HR Abu Dawud dalam kitab Al-Iman 3251)
Dari Sa’ad Bin Ubadah,
suatu ketika Ibnu Umar mendengar seseorang yang bersumpah dengan mengatakan “
tidak, demi Ka’bah” maka Ibnu Umar berkata pada orang tersebut. Aku mendengar
rasul bersabda : “barangsiapa yang bersumpah dengan selain Allah maka ia
telah melakukan kesyirikan.” (HR Abu Daud no 3251)
19. Membangun (meninggikan) kuburan dan mengapur
(mengecat)nya.
Permasalahan membangun kuburan
adalah masalah klasik beberapa imam mazhab ada yang menghukumi makruh bahkan
ada yang menghukumi sampai pada tingkat haram , karena ada riwayat dalam
bukhari yang mengatakan Rasul menyatakan bahwa Allah SWT mengecam kaum yahudi
dan nashrani yang mereka membangun makam para wali dan mendirikan lokasi
sembahyang disekitar lokasi makam.
Apalagi masyarakat yang masih rentan
dengan mistis, makam para wali dan orang-orang tertentu dijadikan tempat
keramat sehingga makamnya di perbagus, di perindah dan dipermegah, padahal
Islam sendiri tidak menganjurkan seperti itu, namun maslah ini memang menjadi
permasalahan ikhtilaf para ulama salaf di sesuaikan dengan kondiri atau fakta
riil, jika memang pembangunan makam di tanah yang mudah amblas, agar tidak
longsor maka itu di perbolehkan, namun jika tujuannya untuk meminta-minta pada
roh yang sudah meninggal dengan memperbagus makamnya kemudian dijadikan tempat
berdo’a masyarakat umum maka hal tersebut dilarang karena khawatir jatuh pada
kemusyrikan.
20. Percaya kepada tanda-tanda.
Masih banyak mitos-mitos yang hadir
disekeliling kita seperti kedutan mata
sebagai pertanda ada yang membicarakan kejelekan, lalu kejatuhan cicak tanda
akan mengalami musibah, kokok ayam di tengah malam, atau burung gagak yang
kaitannya dengan mitos kematian, atau ada suara tokek mendekat berarti ada
syetan di dekatnya, atau mitos kucing hitam yang sudah populer, jika mayat
dilewati kucing hitam maka pertanda keburukan dan lain-lain, hal ini jelas
mengotori akidah karena beranggapan spekulatif saja, tidak ada buktinya, bisa
jadi hal tersebut hanya kebetulan saja, dan jika orang terlalu percaya pada
tanda-tanda tersebut bisa jatuh pada
hukum syirik.
Seharusnya kita sebagai umat Islam
tidak menelan bulat-bulat informasi yang kita dapatkan, dan jika hal tersebut
bertentangan dengan hukum syara maka lebih baik jangan dipercaya kecuali memang
ada nash yang menjelaskan mengenai hal itu. Sehingga kita menjadi golongan yang
selamat di dunia dan akhirat.
0 Comments:
Post a Comment