Header Ads

30 November 2014

HAND OUT PANCASILA : BAGIAN 10 PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.

A.                  PENGERTIAN IDEOLOGI.
*     Istilah ideology berasal dari kata Yunani “idea” yang berarti “gagasan, konsep, pengertian dasar, cita – cita” dan “logos” yang berarti “bentuk”. Disamping itu ada kata “idien” ( melihat ) dan “logia” ( kata, ajaran ), istilah ini berasal dari A. Destuit de Tracy ( 1836 ) untuk menyebutkan suatu cabang filsafat yaitu “science des ideas” sebagai ilmu yang mendasari ilmu – ilmu lain misalnya pedagogi, etika dan politik. Mula – mula ideology berarti ilmu tentang terjadinya cita – cita, gagasan atau buah pikiran.
*     Secara hafiah, ideology berarti ilmu pengetahuan tentang ide – ide ( the scince of ideas ), atau ajaran tentang pengertian – pengertian dasar.
*     Pengertian Ideologi secara umum dapat dikatakan sebagai kumpulan gagasan – gagasan, ide – ide, keyakinan, kepercayaan – kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis, yang menyngkut dan mengatur tingkah laku sekelompok manusia tertentu, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam berbagai bidang kehidupan.

B.                  MAKNA IDEOLOGI BAGI BANGSA DAN NEGARA.
→   Negara sebagai organisasi hidup manusia senantiasa memiliki cita – cita, harapan, ide – ide, serta pemikiran – pemikiran yang secara bersama, merupakan sifat dasar semua tindakan dalam hidup kenegaraan.
→   Ideologi mencerminkan cara berpikir masyarakat, bangsa maupun Negara. Dengan demikian ideology sangat menentukan eksistensi suatu bangsa dan negara.
→   Ideologi membimbing bangsa dan negara untuk mencapai tujuan nasional.
→   Ideologi sebagai sumber motivasi yang merupakan semangat dalam berbagai kehidupan berbangsa dan bernegara.
→   Penerapan ideology di bidang kenegaraan termasuk politik dan aliran ideology mewarnai cara berpolitik.

→   Ideologi bersifat asasi, sedangkan politik adalah kebijaksanaan atau pelaksanaan ideology selaras dengan keadaan waktu dan tempat yang berubah – ubah.

C.                  PERBANDINGAN IDEOLOGI PANCASILA DENGAN IDEOLOGI LAIN.
  1. Ideologi Liberalisme.
*     Paham liberalisme berkembang dari akar – akar paham :
→           Rasionalisme yaitu paham yang meletakan rasio sebagai sumber kebenaran tertinggi,
→           Materialisme yang meletakan materi sebagai nilai tertinggi,
           Empirisme yang mendasarkan atas kebenaran fakta empiris,
           Individualisme yang meletakan nilai dan kebebasan individu sebagai nilai tertinggi dalam kehidupan masyarakat dan Negara.
*     Manusia menurut paham liberalisme memandang bahwa manusia sebagai makhluk pribadi yang utuh dan lengkap dan terlepas dari manusia lainnya.
*     Negara menurut liberalisme harus tetap menjamin kebebasan individu, dan untuk itu maka manusia secara bersama – sama mengatur Negara.
*     Paham liberalisme tetap pada suatu prinsip bahwa rakyat adalah merupakan ikatan dari individu – individu yang bebas, dan ikatan hukumlah yang mendasari kehidupan bersama dalam negaraa.
*     Negara memberi kebebasan kepada warganya untuk memeluk agama dan menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya masing – masing, dan juga memberi kebebasan untuk tidak percaya terhadap Tuhan atau atheis.

  1. Ideologi Sosialisme Komunis.
۩     Berbagai macam konsep dan paham sosialisme sebenarnya hanya paham komunislah sebagai paham yang paling jelas dan lengkap.

۩     Ideologi Komunisme mendasarkan pada suatu keyakinan bahwa manusia pada hakikatnya adalah makhluk sosial saja merupakan sekunpulan relasi, sehingga yang mutlak adalah komunitas dan bukannya individualitas.
۩     Dalam masyarakat terdapat kelas – kelas yang saling berinteraksi secara dialektis, yaitu kelas kapitalis dan kelas proletar/ buruh.
۩    Etika ideology komunis adalah mendasarkan suatu kebaikan hanya pada kepentingan demi keuntungan kelas masyarakat secara totalitas, maka komunis mendasarkan moralnya pada kebaikan yang relatif demi keuntungan kelasnya, oleh karena itu segala cara dapat dihalalkan.
۩     Untuk merubah suatu suprastruktur masyarakat harus dilakukan dengan mengubah secara revolusioner infrastruktur masyarakat.
۩     Agama menurut paham komunis adalah suatu kesadaran diri sendiri bagi manusia ketika ia belum menemukan dirinya. Dalam pengertian ini komunis berpaham atheis, karena manusia ditentukan oleh dirinya sendiri.

  1. Ideologi Pancasila.
۞   Ideologi Pancasila sebagai ideology bangsa dan Negara Indonesia berkembang melalui suatu prses yang cukup panjang, bersumber dari nilai – nilai yang dimiliki bangsa Indonesia yaitu adat – istiadat, serta agama – agama bangsa Indonesia sebagai pandangan hidup bangsa.
۞   Ideologi Pancasila mendasarkan pada hakikat sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Karena itu dalam Pancasila mengakui atas kebebasan dan kemerdekaan individu, namun dalam hidup bersama juga harus mengakui hak dan kebebasan orang lain secara bersama sehingga demikian harus mengakui hak  - hak masyarakat.
۞   Manusia menurut Pancasila berkedudukan kodrat sebagai makhluk pribadi dan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
۞   Berdasarkan sifatnya ideology pancasila bersifat terbuka yang berarti senantiasa mengantisipasi perkembangan asprasi rakyat sesuai dengan perkembangan zaman.

D.                  PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA.
  1. Arti Ideology Terbuka.
*     Ideologi terbuka adalah ideology yang dapat berinteraksi dengan perkembangan zaman dan adanya dinamika secara internal.
*     Suatu ideology yang wajar ialah bersumber atau berakar pada pandangan hidup bangsa dan falsafah bangsa.
*     Pancasila berakar pada pandangan hidup dan falsafah bangsa, sehingga memenuhi persyaratan suatu ideology terbuka.
  1. Faktor Pendorong Keterbukaan Ideologi Pancasila.
*     Faktor yang mendorong pemikiran mengenai keterbukaan ideologi Pancasila adalah :
→           Kenyataan pada proses pembngunan nasional dan dinamika masyarakat yang berkembang secara cepat.
→           Kenyataan menunjukan bahwa bangkrutnya ideology yang tertutup dan beku cenderung meredupkan perkembangan dirinya.
→           Pengalaman sejarah politik kita dimasa lampau.
→           Tekad untuk memperkukuh kesadaran akan nilai – nilai dasar Pancasila yang bersifat abadi dan hasrat mengembangkan secara kreatif dan dinamis dalam rangka mencapai tujuan nasional.
  1. Sifat Ideologi.
        Pancasila sebagai suatu ideology yang bersifat terbuka memiliki tiga dimensi yaitu :
  1. Dimensi Idealistis, nilai – nilai dasat yang terkandung dalam Pancasila bersifat sistematis, rasional dan menyeluruh, menganung cita – cita yang ingin dicapai dalam berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
  2. Dimensi Realitis, yaitu suatu ideology harus mampu mencerminkan realitas yang hidup dan berkembang dalam masyarakat, nilai – nilai yang terkandung dalam ideology yang bersumber dari nilai – nilai riil yang hidup dalam masyarakat sehingga tertanam dan berakar didalam masyarakat, terutama pada waktu ideology itu lahir.
  3. Dimensi Normatif, yaitu nilai – nilai yang terkandung dalam Pancasila perlu dijabarkan dalam satu sistem norma, sebagaimana terkandung dalam norma – norma kenegaraan. Pada pengertian ini ideology Pancasila agar mampu dijabarkan ke dalam langkah operasional, maka perlu norma yang jelas.
        Berdasarkan dimensi yang dimiliki oleh Pancasila sebagai ideology terbuka, maka ideology Pancasila yang bersifat terbuka pada hakikatnya, nilai – nilai dasar yang bersifat universal dan tetap, adapun penjabaran dan realisasinya senantiasa dieksplisitkan secara dinamis reformatif yang mampu melakukan perubah sesuai dengan dinamika aspirasi masyarakat.

E.                   PAHAM NEGARA INTEGRALISTIK.
  1. Teori Dasar Negara.
•     Teori Perorangan ( Individualistik ),
→           Negara adalah masyarakat hukum ( legal  society ) yang disusun oleh kontrak antara seluruh orang dalam masyarakat ( social contract ).
→           Negara dipandang sebagai organisasi kesatuan pergaulan hidup manusia yang tertinggi.
→           Manusia sebagai individu yang bebas dan merdeka, tidak ada dibawahi oleh orang lain, semua dalam kedudukan dan taraf yang sama.

      •               Teori Golongan ( Class Theory ),
→           Negara merupakan penjelmaan dari pertentangan – pertentangan kekuatan ekonomi.
→           Negara dipergunakan sebagai alat oleh mereka yang kuat untuk menindas golongan ekonomi lemah.
→           Negara akan lenyap dengan sendirinya kalau dalam masyarakat sudah tidak ada lagi perbedaan kelas dan pertentangan ekonomi.

    

 •    Teori Kebersamaan ( Integralistik ).
→           Negara adalah suatu susunan masyarakat yang integral di antara semua golongan dan semua bagian dari seluruh anggota masyarakat.
→           Persatuan masyarakat itu merupakan persatuan masyarakat yang organis.
→           Negara berdasarkan teori integralistik mengutamakan kepentingan hidup dan penghidupan seluruh negara, sehingga tidak memihak kepada golongan tertentu, tidak menganggap kepentingan seseorang, sekelompok orang atau golongan menjadi pusat atau diutamakan, melainkan mendahulukan kepentingan bersama seperti dalam keluarga.
  1. Pancasila Sebagai Pola Pikir Integralistik.
*     Mempunyai cara pandang atau prinsip – prinsip sbb :
→           Yang diutamakan adalah rakyat sebagai keseluruhan dengan mengatasi individu dan golongan di dalam segala segi kehidupan.
→           Bertolak dari kodratnya sebagai makhluk Tuhan YME, setiap warga Negara Indonesia menyadari akan ketrgantungannya dengan orang lain yang melahirkan kelembagaan kegiatan saling memberi, bergotong royong, yang merupakan inti dan isi asas kekeluargaan.
→           Dalam newujudkan kekeluargaan dalam kebersamaan hidup yang semarak dan menyenangkan perlu dibina hubungan yang selaras, serasi, dan seimbang antara sesama manusia dengan penciptanya.
→           Setiap warga Negara Indonesia harus menyadari bahwa setiap hak asasi disertai dengan kewajiban asasi yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab demi kepentingan atau keselamatan bersama.
→           Dalam kehidupan bersama yang bersemangatkan kekeluargaan setiap warga Negara Indonesia harus mau dan mampu mengendalikan diri dan kepentingannya agar tercipta dan terbinanya suasana rukun dan damai yang menggairahkan.

  1. Ciri – ciri Faham Integralistik,
*     Yang mewarnai kehidupan kenegaraan menghayati Pancasila adalah sbb :
→           Bagian atau golongan yang terlihat dalam masyarakat berkeluarga dan merupakan organis.
→           Eksestensi setiap unsure hanya mempunyai arti dalam membangunnya dengan keseluruhan masing – masing anggota bagian atu golongan memiliki tempat dan kewajiban hidup sendiri – sendiri dan merupakan persatuan hidup.
→           Tidak terjadi situasi yang memihak pada golongan yang kuat atau penting.
→           Tidak terjadi dominasi mayoritas dan tirani minoritas.
→           Tidak memberi tempat bagi faham individualisme, liberalisme, dan totaliterisme.
→           Yang diutamakan adalah keselamatan, kesejahteraan dan kebahagiaan bangsa dan Negara.
→           Mengutamakan penuaian kewajiban dari pada penuntutan pada hak – hak pribadi atau golongan.
→           Mengutamakan memadu pendapat dari pada mencari menangnya sendiri.
→           Disemangati kerukunan, keutuhan, persatuan, kebersamaan, kesetiakawanan dan gotong royong.
→           Saling tolong menolong, bantu membantu dan kerja sama.
→           Berdasarkan kasih sayang, pengorbanan dan kerelaan.
→           Menuju keseimbangan lahir dan bathin, individu dan masyarakat serta lingkungan.


0 Comments:

Post a Comment