UNTUK PPT KLIK DISINI
Mata Kuliah Al Quran dan Al Hadist
Dosen
Pengampu Muh Nursikin M.Si
Disusun
oleh
Rizky Andri P 13410140
Ginar Rizki Alami 13410142
Naela Azizah Daliaty 13410144
Fachri Sugiharto
13410155
PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
FAKULTAS
ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Al Qur’an
telah menambahkan dimensi baru terhadap studi mengena fenomena jagad raya dan
membantu pikiran manusia melakukan terobosan terhadap batas penghalang dari
alam materi. Al Qur’an menunjukkan bahwa materi bukanlah sesuatu yang kotor dan
tanpa nilai, karena padanya terdapat tanda-tanda yang membimbing manusia kepada
Allah erta kegaiban an keagunganNya.
Alam semesta
yang amat luas adalah ciptaan Allah, dan Al Qur’an menajak manusia untuk
menyelidikinya, mengungkap keajaiban dan kegaibannya, serta berusaha
memanfaatkan kekayaan alam yang melimpah ruah untuk kesejahteraan hidupnya.
Jadi Al Qur’an membawa manusia kepada Allah melalui ciptaan-Nya dan realitas
konkret yang terdapat di bumi dan di langit. Inilah yang sesungguhnya dilakukan
oleh ilmu pengetahuan, yaitu: mengadakan observasi lalu menarik hukum-hukum
alam berdasarkan observasi dan eksperimen. Dengan demikian, ilmu pengetahuan
dapat mencapai Yang Maha Pencipta melalui observasi yang teliti dan tepat
terhadap hukum-hukum yang mengatur gejala alam, dan Al Qur’an menunjukkan
kepada realitas Intelektual Yang Maha Besar, yaitu Allah SWT lewat ciptaan-Nya.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian IPTEK?
2.
Bagaimanakah IPTEK dalam perspektif Al Qur’an?
3.
Bagaimana anjuran pengembangan IPTEK dalam Al Qur’an?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui apa yang dimaksud dengan IPTEK
2.
Mengetahui pandangan Al Qur’an terhadap IPTEK
3.
Mengetahui anjuran pengembangan IPTEK berdasarkan Al
Qur’an
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN
IPTEK
IPTEK
adalah akronim dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Dimana dari akronim
tersebut mempunyai arti tersendiri, baik Ilmu, Pengetahuan, maupun Teknologi.
Pengertian
Ilmu menurut beberapa ahli
a. Mohammad
Hatta, mendefinisikan ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan
hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut
kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut bangunannya dari dalam.
b. Ralph
Ross dan Ernest Van Den Haag, ilmu adalah yang empiris, rasional, umum, dan
sistematik, dan keempatnya serentak.
c. Karl
Pearson, mengatakan ilmu adalah lukisan
atau keterangan yang komprehensif dan konsisten tentang fakta pengalaman dengan
istilah yang sederhana.
d. Ashley
Montagu, menyimpulkan bahwa ilmu adalah pengetahuan yang disusun dalam satu
sistem yang berasal dari pengamatan, studi dan percobaan untuk menentukan
hakikat prinsip tentang hal yang sedang dikaji.
e. Harsojo
mmenerangkan bahwa ilmu merupakan akumulasi pengetahuan yang disistemasikan dan
suatu pendekatan atau metode terhadap seluruh dunia empiris yaitu dunia yang
terikat oleh faktor ruang dan waktu, dunia yang pada prinsipnya dapat diamati
oleh panca indera manusia.
Berdasarkan
beberapa definisi diatas, dapat dikatakan bahwa ilmu adalah pengetahuan yang
disusun secara empiris, rasional, umum, dan sistematik sehingga dapat
menjelaskan kejadian-kejadian tertentu.
Pengertian
Pengetahuan
Pengetahuan
adalah sesuatu yang ketahui atau disadari seseorang yang didapat dari
pengalamannya. Pengetahuan tidak bisa dikatakan sebagai sebuah ilmu karena
kebenarannya belum teruji. Pengetahuan muncul dikarenakan seseorang menemukan
sesuatu yang sebelumnya belum pernah dilihatnya.
Perbedaan
antara ilmu dan pengetahuan adalah ilmu diperoleh melalui kegiatan metode
ilmiah, sedangkan pengetahuan dapat diperoleh tanpa kegiatan metode ilmiah.
Pengertian
Teknologi
Teknologi
berasal dari bahasa Yunani, yakni techne
yang berarti keahlian dan logos yang
berarti ilmu. Jadi, secara sederhana teknologi adalah ilmu yang tentang
keahlian manusia membuat sesuatu.
Pengertian
Teknologi menurut para Ahli
a. Mardikanto,
teknologi adalah suatu perilaku produk, informasi dan praktek-praktek baru yang
belum banyak diketahui, diterima dan digunakan atau diterapkan oleh sebagian
warga masyarakat dalam suatu lokasi tertentu dalam rangka mendorong terjadinya
perubahan individu atau seluruh warga masyarakat yang bersangkutan.
b. Jaques
Ellul, memberi atau teknologi adalah keseluruhan metode yang secara rasional
mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap bidang kegiatan manusia
c. Iskandar
Alisyahbana, teknologi telah dikenal manusia sejak jutaan tahun yang lalu
karena dorongan untuk hidup yang lebih nyaman, lebih makmur dan lebih
sejahtera.
d. Prayitno,
teknologi adalah seluruh perangkat ide, metode, teknik benda-benda material
yang digunakan dalam waktu dan tempat tertentu maupun untuk memenuhi kebutuhan
manusia.
e. Wikipedia,
teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang
diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Jadi,
dapat disimpulkan bahwa IPTEK adalah segala sesuatu informasi nyang didapat
melalui kegiatan metode ilmiah yang bersifat empiris, rasional, umum, dan
sistematik, sebagai sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan
dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia.[1]
2. IPTEK
DALAM PRESPEKTIF AL QURAN
Kita
umat islam meyakini bahwa agama islam adalah agama Allah yang paling sempurna.
Al Quran adalah kitab Allah yang berisi petunjuk dan pedoman yang lengkap untuk
memimpin seluruh segi kehidupan manusia kearah kebahagiaan yang hakiki dan
abadi. Kita yakin bahwa AlQuran juga mengandung ayat-ayat yang dapat dijadikan
pedoman. Meskipun hanya secara garis besar, bagi pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi dalam rangka mempertebal keimanan dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Al
Quran memberikan pandangan hidup yang baru kepada kita, sedangkan ilmu
pengetahuan digunakan untuk memeperjelas pandangan-pandanngan tersebut. Berikut
beberapa ayat yang menjejelaskan tentang hubungan Al Quran dan ilmu
pengetahuan:
a. Fisika
Pada
tahun 1929 terjadi peristiwa penting yang menjadi awal pergeseran pandangan
dilingkungan para ahli tentang penciptaan alam. Seorang ilmuwan bernama Hubble
melakukan sebuah observasi yang menunjukan bahwa alam semesta ini bukan
bersifat statis melainkan dinamis. [2]
Hasil
obsevasi mendorong para ilmuwan untuk berkesimpulan bahwa,alam yang kita huni
ini mengembang. Volume ruang jagad raya ini bertambah besar setiap saat. Para
ilmuwan menyebutnya dengan Teori Ekspansi atau Teori Jagad Raya Mengembang.
Dalam Al quran telah tercantum sebelumnya dalam surah Azd Dzariat ayat 47 yang
berbunyi:
ä!uK¡9$#ur
$yg»oYøt^t/
7&÷r'Î/
$¯RÎ)ur
tbqãèÅqßJs9
ÇÍÐÈ
47.
Dan langit itu kami bangun dengan kekuasaan (kami) dan Sesungguhnya
Kamilah yang meluaskannya.
Selain
itu, dari perhitungan mengenai perbandingan jarak
dan kelajuan gerak masing-masing galaksi yang teramati, para fisikawan menarik
kesimpulan bahwa semua galaksi di jagad raya ini pada awalnya bersatu padu
dengan galaksi kita bimasakti.
Gamow,
Alpher, dan Herman mengatakan bahwa pada saat itu terjadi ledakan yang besar
yang menyebabkan terlemparnya seluruh materi jagad raya kesemua arah,yang
kemudian membentuk bintang-bintang dan galaksi. Hal ini terjadi karena tidak
mungkin materi seluruh alam itu berkumpul di suatu ruang alam yang memiliki
gravitasi yang cukup kuat. Teory ini dikenal dengan teory Big Bang atau
dentuman besar.
Apabila
kita ingin membandingkan konsepsi Fisika tentang penciptaan alam itu dalam
ajaran Al Quran, kita dapat melihat
dalam surah Al Ambiya ayat 30 yang berbunyi:
óOs9urr&
tt
tûïÏ%©!$#
(#ÿrãxÿx.
¨br&
ÏNºuq»yJ¡¡9$#
uÚöF{$#ur
$tFtR%2
$Z)ø?u
$yJßg»oYø)tFxÿsù
( $oYù=yèy_ur
z`ÏB
Ïä!$yJø9$#
¨@ä.
>äóÓx«
@cÓyr
( xsùr&
tbqãZÏB÷sã
ÇÌÉÈ
30.
Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan
bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, Kemudian kami pisahkan antara
keduanya. dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah
mereka tiada juga beriman?
Keterpaduan
ruang dan materi seperti dinyatakan didalm ayat itu,hanya dapat kita pahami
jika keduanya berada di satu titik singularitas fisis yang merupakan volume
yang berisi sebuah materi. Sedangkan pemisahan mereka yang terjadi dalam sebuah
ledakan besar yang melontarkan materi keseluruh penjuru ruang alam yang
berkembang dengan sangat cepat, sehingga tercipta universum yang berekspansi.
b. Astronomi
Astronomi
adalah ilmu perbintangan yaitu ilmu yang mempelajari benda-benda langit. Dalam
Al quran terdapat ayat-ayat yang menerangkan tentang benda-benda langit.
Seperti bulan, matahari dan bintang.[3]
Berikut ayat-ayat yang menjelaskan tentang keberadaan bulan,matahari, maupun
bintang.
Surah
Al An’am ayat 96-97:
ß,Ï9$sù
Çy$t6ô¹M}$#
@yèy_ur
@ø©9$#
$YZs3y
}§ôJ¤±9$#ur
tyJs)ø9$#ur
$ZR$t7ó¡ãm
4 y7Ï9ºs
ãÏø)s?
ÍÍyèø9$#
ÉOÎ=yèø9$#
ÇÒÏÈ
uqèdur
Ï%©!$#
@yèy_
ãNä3s9
tPqàfZ9$#
(#rßtGöktJÏ9
$pkÍ5
Îû
ÏM»yJè=àß
Îhy9ø9$#
Ìóst7ø9$#ur
3 ôs%
$uZù=¢Ásù
ÏM»tFy$#
5Qöqs)Ï9
cqßJn=ôèt
ÇÒÐÈ
96.
Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan
(menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah yang
Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
97. Dan dialah yang menjadikan bintang-bintang
bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut.
Sesungguhnya kami Telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (kami) kepada
orang-orang yang Mengetahui.
Surah
Ibrahim ayat 33:
t¤yur
ãNä3s9
}§ôJ¤±9$#
tyJs)ø9$#ur
Èû÷üt7ͬ!#y
( t¤yur
ãNä3s9
@ø©9$#
u$pk¨]9$#ur
ÇÌÌÈ
33.
Dan dia Telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus
menerus beredar (dalam orbitnya); dan Telah menundukkan bagimu malam dan siang.
Ayat-ayat
diatas adalah beberapa ayat dalam Al Quran yang menjelaskan sedikit studi
tentang astronomi. Hal ini membuktikan bahwa sesungguhnya, sebelum para ilmuwan
mengetahui segala hal di luar angkasa, pengetahuan ini telah termuat dalam Al
Quran.
c. Biologi
Biologi
dale ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup. Dalam Al Quran banyak ayat
yang menjelaskan tentang asal usul sebuah kehidupan. Menurut Al Quran, semua
kehidupan dimuka bumi berasal dari air.[4]
Hal ini sesuai firman Allah dalam surah Al Anbiyya’ayat 30 yang berbunyi :
óOs9urr&
tt
tûïÏ%©!$#
(#ÿrãxÿx.
¨br&
ÏNºuq»yJ¡¡9$#
uÚöF{$#ur
$tFtR%2
$Z)ø?u
$yJßg»oYø)tFxÿsù
( $oYù=yèy_ur
z`ÏB
Ïä!$yJø9$#
¨@ä.
>äóÓx«
@cÓyr
( xsùr&
tbqãZÏB÷sã
ÇÌÉÈ
30.
Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan
bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, Kemudian kami pisahkan antara
keduanya. dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah
mereka tiada juga beriman?
Ayat
ini secara jelas memberikan pandangan islam tentang asal-usul kehidupan manusia
dimuka bumi. Tidak ada keraguan sedikitpun juga bahwa kehidupan diatas bumi
diciptakan dari air atas perintah Allah. Kemudian secara berangsur-angsur dalam
proses waktu berkembang dengan bentuk dan rupa sesuai hokum Allah. Air adalah
zat yang esensial bagi semua jenis kehidupan. Hal dapat dijelaskan dalam
ayat-ayat Al Quran sebagai berikut:
Surah
Al An’am ayat 99:
uqèdur
üÏ%©!$#
tAtRr&
z`ÏB
Ïä!$yJ¡¡9$#
[ä!$tB
$oYô_t÷zr'sù
¾ÏmÎ/
|N$t7tR
Èe@ä.
&äóÓx«
$oYô_t÷zr'sù
çm÷YÏB
#ZÅØyz
ßlÌøU
çm÷YÏB
${6ym
$Y6Å2#utIB
z`ÏBur
È@÷¨Z9$#
`ÏB
$ygÏèù=sÛ
×b#uq÷ZÏ%
×puÏR#y
;MȬYy_ur
ô`ÏiB
5>$oYôãr&
tbqçG÷¨9$#ur
tb$¨B9$#ur
$YgÎ6oKô±ãB
uöxîur
>mÎ7»t±tFãB
3 (#ÿrãÝàR$#
4n<Î)
ÿ¾ÍnÌyJrO
!#sÎ)
tyJøOr&
ÿ¾ÏmÏè÷Ztur
4 ¨bÎ)
Îû
öNä3Ï9ºs
;M»tUy
5Qöqs)Ïj9
tbqãZÏB÷sã
ÇÒÒÈ
99.
Dan dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu kami tumbuhkan
dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan Maka kami keluarkan dari
tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. kami keluarkan dari tanaman yang
menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai
yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan
delima yang serupa dan yang tidak serupa. perhatikanlah buahnya di waktu
pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang
demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.
Surah
An Nahl ayat 65 :
ª!$#ur
tAtRr&
z`ÏB
Ïä!$yJ¡¡9$#
[ä!$tB
$uômr'sù
ÏmÎ/
uÚöF{$#
y֏t/
!$pkÌEöqtB
4 ¨bÎ)
Îû
y7Ï9ºs
ZptUy
5Qöqs)Ïj9
tbqãèyJó¡o
ÇÏÎÈ
65.
Dan Allah menurunkan dari langit air (hujan) dan dengan air itu
dihidupkan-Nya bumi sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang mendengarkan
(pelajaran).
Melalui
ayat-ayat diataslah Allah mengajarkan manusia tentang bagaimana awal kehidupan
dimuka bumi.
Di
dalam masyarakat orang lebih banyak membicarakan teknologi daripada sains. Dan
ternyata didalam Alquran juga banyak mengandung ayat yang berkaitan dengan
teknologi. Sebagai contoh dapat kita ambil surah AlAnbiya’ ayat 80 dan 81 yang
berbunyi:
çm»oY÷K¯=tæur
spyè÷Y|¹
<¨qç7s9
öNà6©9
Nä3oYÅÁósçGÏ9
.`ÏiB
öNä3Åù't/
( ö@ygsù
öNçFRr&
tbrãÅ3»x©
ÇÑÉÈ
z`»yJøn=Ý¡Ï9ur
twÌh9$#
ZpxÿϹ%tæ
ÌøgrB
ÿ¾ÍnÌøBr'Î/
n<Î)
ÇÚöF{$#
ÓÉL©9$#
$uZø.t»t/
$pkÏù
4 $¨Zà2ur
Èe@ä3Î/
>äóÓx«
tûüÏJÎ=»tã
ÇÑÊÈ
80.
Dan Telah kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi untuk kamu, guna
memelihara kamu dalam peperanganmu; Maka hendaklah kamu bersyukur (kepada
Allah).
81. Dan (telah kami tundukkan) untuk Sulaiman
angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri
yang kami Telah memberkatinya. dan adalah kami Maha mengetahui segala sesuatu.
Didalam
ayat pertama menerangkan bahwa Nabi Daud diberitahu Allah tentang pembuatan
baju pelindung dari besi yang dapat dipakainya dalam peperangan. Dan dalam ayat
yang kedua Nabi Sulaiman diberikan ilmu oleh Allah tentang pemanfaatan tenaga
amgin,sehingga ia dapat dengan cepat melawat ke negri-negri sekitar sesuai
kehendaknya,seolah-olah ia dapat memerintah angin tersebut.
Ayat-ayatAl
Quran seperti diatas, menunjukan
betapa pentingnya teknologi bagi manusia yang bertugas sebagai khalifah di muka
bumi dalam rangka bersyukur dan beribadah kepada Allah.
3. ANJURAN
PENGEMBANGAN IPTEK DALAM AL QURAN
Sebagai
khalifah dimuka bumi, manusia sudah seharusnya mempelajari lingkungan atau alam
sekitar, agar mampu mengelolanya. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah
dengan terus mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
Banyak
ayat Al Quran yang menyinggung tentang pengembangan IPTEK, seperti wahyu pertama surah Al Alaq yang
berbunyi:
ùù&tø%$#
ÉOó$$Î/
y7În/u
Ï%©!$#
t,n=y{
ÇÊÈ
1. Bacalah
dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
Ayat ini mengandung
arti bahwa umat manusia agar menjadi umat yang unggul dan menguasai IPTEK sekaligus .Memlihara
hubungan dengan Allah.
t,n=y{
z`»|¡SM}$#
ô`ÏB
@,n=tã
ÇËÈ
2. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal
darah.
Ayat kedua dari wahyu pertama merupakan
informasi tentang asal kejadian umat manusia.
ù&tø%$#
y7/uur
ãPtø.F{$#
ÇÌÈ
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
Ayat ketiga merupakan penegasan kembali
akan perintah agar manusia menjadi umat yang ahli dalam IPTEK..
Ï%©!$#
zO¯=tæ
ÉOn=s)ø9$$Î/
ÇÍÈ
4.
Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam.
Ayat keempat merupakan perintah agar
umat manusia gemar menulis apa yang telah dibaca dan dipelajari. Yang kemudian
dikembangkan menjadi sebuah teknologi.
zO¯=tæ
z`»|¡SM}$#
$tB
óOs9
÷Ls>÷èt
ÇÎÈ
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya.
Ayat kelima merupakan ayat terakhir
dari wahyu pertama. Menyuruh manusia gemar melakukan penelitian. Dengan
melakukan penelitian hal-hal yang tadinya belum diketahui,menjadi diketahui.
Selanjutnya,
mengenai perintah untuk melakukan penelitian, dapat dilihat dalam AlQuran surah
Yunus ayat 101:[5]
È@è%
(#rãÝàR$#
#s$tB
Îû
ÅVºuq»yJ¡¡9$#
ÇÚöF{$#ur
4 $tBur
ÓÍ_øóè?
àM»tFy$#
âäY9$#ur
`tã
7Qöqs%
w tbqãZÏB÷sã
ÇÊÉÊÈ
101.
Katakanlah: "Perhatikanlah apa yaag ada di langit dan di bumi.
tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi
peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman".
Sedangkan
yang lebih rinci dapat dilihat dalam surah al Ghosiyah ayat 17-20:
xsùr&
tbrãÝàYt
n<Î)
È@Î/M}$#
y#ø2
ôMs)Î=äz
ÇÊÐÈ
n<Î)ur
Ïä!$uK¡¡9$#
y#ø2
ôMyèÏùâ
ÇÊÑÈ
n<Î)ur
ÉA$t6Ågø:$#
y#øx.
ôMt6ÅÁçR
ÇÊÒÈ
n<Î)ur
ÇÚöF{$#
y#øx.
ôMysÏÜß
ÇËÉÈ
“
Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan,.Dan
langit, bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan?
Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?”
Dalam
ayat-ayat diatas nyata bahwa Allah memberikan bimbingan lebih lanjut tentang
pengembangan IPTEK dalam AlQuran.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Segala sesuatu di dunia ini diciptakan Allah bukan untuk
disia-siakan. Allah menciptakan kesemuanya itu dan manusia sebagai khalifah di
bumi wajib memlihara dan memanfaatkannya sebaik-baiknya. Namun dalam hal
pemanfaatan yang menngunakan IPTEK,manusia harus berpedoman dengan Al Quran,
agar tidak menimbulkan akibat yang tidak diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Baiquni, Achmad. 1995. Al Qur’an Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Dana Bakti Wakaf: Jakarta
Rahman, Azlur. 1992. Al
Qur’an
Sumber Ilmu Pengetahuan. Rineka Cipta: Jakarta
Soejoeti, Zalbawi dkk. 1998. Al Islam dan IPTEK. Raja Grafindo Persada: Jakarta
0 Comments:
Post a Comment