PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Rasulullah
Saw adalah contoh terbaik, dalam menggerakkan dan mengelola dakwah.
Keberhasilannya dalam mengajak manusia kepada agama Allah, terhitung
spektakuler. Bagaimana tidak, hanya dalam waktu 23 tahun beliau berhasil
mengajak seluruh bangsa Arab dalam pelukan Islam, yang imbasnya secara alamiah
dari generasi ke generasi Islam telah menyebar ke seantero jagad. Jumlah
populasi muslim dunia ,kini yang mencapai kurang lebih 1.5 milyar tak lepas
dari kiprah beliau selama 23 tahun tersebut.
Bahasan di seputar keberhasilan dakwah, tak ada rujukan yang
paling pantas kecuali merujuk pada warisan sunnah yang telah ditinggalkan
manusia paling agung, yakni Muhammad Saw. Allah berfirman :
“Serulah kepada Allah
atas dasar basyiroh, aku dan orang-orang yang mengikutiku. Maha suci Allah, aku
tiada termasuk orang-orang musyrik “ ( Yusuf ;108 )”
Fakta yang terjadi pada era globalisai
ini strategi dakwah yang diguakan para Da’i dalam menyampaikan materi dakwahnya
sama sekali kurang membuat masyarakat menjadi lebih terpesona dengan ajaran
islamnya melainkan masyarakat malah menghindarinya dan bahkan jauh dari
syari’at islam dan strategi yang dilakukan oleh Rasulullah ketika berdakwah di
Mekkah dan di Madinah.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MAKKAH
1.
Masyarakat Arab Jahiliyah Periode Makkah
Dalam
bidang Agama, Bangsa Arab menyimpang dari ajaran agama Tauhid. Mereka ada yang
memeluk agama Watsani (penyembah berhala), Yahudi, Nasrani, selain itu ada juga
yang menyembah malaikat, bintang seperti yang dilakukan kaum Sabi’in, matahari,
bulan, dan jin yang dilakukan oleh sebagian masyarakat di luar Mekah.
Ø Dalam bidang sosial-politik;
Ada dua bentuk
sistem politik di dunia Arab;
1)
kedaulatan politik
diperintah oleh raja, seperti Kerajaan Yaman;
2)
Tatanan politik kabilah
yang menempatkan kepala masing-masing sebagai pemimpin.
·
Fanatisme golongan
(kabilah), bila terjadi peperangan antar kabilah, yang kalah akan dijadikan
budak oleh kabilah yang menang.
·
Merendahkan kedudukan
perempuan
·
Kebiasaan buruk seperti
berjudi, mabuk-mabukkan, berzina, mencuri, merampok dan membunuh bukan
merupakan perbuatan yang salah.
Dalam bidang ekonomi,
masyarakat Mekah menggantungkan kehidupan ekonominya pada perdagangan.
2.
Sejarah dakwah Rasulullah pada Periode Makkah
- Dakwah
secara diam-diam (sembunyi- sembunyi)
Rasulullah saw melaksanakan tugas risalah nya
selama 13 tahun di Mekkah dan 10 tahun di Madinah. Dalam dakwah periode Mekkah
ditempuh dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah secara diam-diam, yang menjadi
dasar dimulainya dakwah ini adalah Surat al-Muddatsir/75 ayat 1-7. Dalam tahap
ini Rasulullah mengajak keluarga yang tinggal serumah dan sahbat-sahabat
terdekatnya agar meninggalkan berhala dan beribadah hanya pada Allah swt. Dalam
fase ini yang pertama kali menyatakan beriman adalah Khadijah, Ali bin Abi
thalib, dan Zaid bin tsabit. Dari kalangan sahabat, Abu bakar, kemudian diikuti
oleh Utsman bin affan, Zubair ibn awam, Saad ibn Abi Waqqash, Thalhah ibnb
Ubaidillah, Abd al-Rahman ibn Auf, dan beberapa penduduk Mekkah. Merka
menjalankan agama baru ini secara sembunyi-sembunyi selama tiga tahuin lamanya.
- Dakwah
secara semi terbuka
Dalam tahap ini Rasulullah menyeru kepada
keluarganya dalam lingkup yang lebih luas berdasarkan surat as Syuara /26 ayat
214.
214. Dan berilah peringatan kepada
kerabat-kerabatmu yang terdekat,
Yang menjadi sasaran utama seruan ini adalah
Bani Hasyim. Beliau mengumpulkan keluarga beliau dan mengajak mereka
untuk bertauhid kepada Allah swt dan meyakini bahwa beliau Rasul Allah. Di
antara mereka ada yang masuk Islam, sebagian menolak dengan kasar, ada pula
yang menolak dengan lembut. Yang paling kasar penolakannya adalah paman beliau
sendiri yang bernama Abu Lahab.
- Dakwah
secara Terangan-terangan
Dakwah
ini dilakukan setelah beliau menerima perintah Allah dalam QS. Al-Hijr/15:94 .
95. Sesungguhnya kami
memelihara kamu daripada (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan
(kamu),
Beliau
berdakwah dengan menyeru di bukit Shafā.
Langkah ini menandai dimulainya tahap ketiga, yakni secara terbuka. Sejak saat
itu Islam menjadi pusat perhatian dan pembicaraan penduduk Mekkah. Pada periode
ini tokoh besar bangsa Quraisy telah masuk Islam, yaitu Hamzah, paman beliau
dan Umar bin Khattab ra.
Setelah
istrinya yang tercinta Khadijah meninggal dunia dan juga pamannya Abu Thalib,
Muhammad di hina dan dicaci maki oleh penduduk setempat. Beliau memutuskan
untuk mencaari tempat lain dimana ajarannya bisa diterima dan berkembang dengan
pesat yaitu di Thoif yang merupakan tempat yang subur dikalangan suku quraisy.
Ajarannya tentang ke tauhidan menimbulkan ejekan dari pemimpin Thoif yang tidak
mengenal rasa belas kasihan dan memaksa nabi untuk keluar dari kota mereka.
Pada
musim haji, Muhammad menyebarkan ajaran islam di tengah- tengah jemaah haji
dari berbagai suku arab, tetapi ajaran tauhid masih menimbulkan ejekan dari
mereka. Bagaimanapun juga keadaan membuktikan bahwa lebih baik menyebarkan
ajarannya kepada jemaah yang berasal dari madinah. Hingga dua tahun sesudah
musim haji, sekelompok kaum yastrib mengajak Nabi muhammad untuk hijrah ke kota
mereka. Hijrah inilah yang mengadakan berakhirnya masa jahiliyah dan di
mulainya mas Muhammad.
D. Strategi Dakwah Rasulullah SAW pada periode
Makkah (QS.An-Naĥl/16:125)
125. Serulah
(manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
[845]
Hikmah: ialah Perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang
hak dengan yang bathil.
l ·
Sembunyi-sembunyi /rahasia
l Terang-terangan
l ·
Keteladanan
l · Ĥikmah
l · Mau’idhah Ĥasanah
l · Mujādalah
l · Tabsyīr dan Tandzīr
l · Targhīb dan Tarhīb
l · Al-Wa’du dan Al-Wa’īd
B.
Dakwah Nabi dalam Periode Madinah
1.
Masyarakat yang
dihadapi Rasulullah pada periode Madinah
Masyarakat di
Madinah ada tiga kelompok masyarakat, yaitu:
1)
Kaum muslimin yang setia
kepada Nabi saw. Yang meliputi 2 kelompok, yaitu: Anshar (penduduk asli
Madinah, yang terdiri dari dua suku Aus dan Khajraj; 2) Muhajirin (kaum
muslimin yang hijrah ke Madinah);
2)
Kelompok musyrik, yang
kebanyakan tidak membenci Islam dan banyak yang akhirnya berpaling ke Islam.
3)
Kelompok Yahudi (komunitas
pertama yang menetap di Yatsrib sejak abad pertama Masehi) yang telah berbaur
dengan orang Arab, namun tetap fanatik dengan ajarannya (yang kebanyakan berbau
magis dan pagan)
2.
Sejarah dakwah Rasulullah pada periode Madinah
Tahapan dakwah
Rasulullah saw periode Madinah setidaknya ada 3 tahapan, yaitu:
1) Masa Rintangan
(dimulai dari awal tahun Hijriyah hingga disepakatinya perjanjian Hudaibiyah,
tahun 6 H)
2) Masa Perdamaian,
dengan para pemimpin paganisme (hingga Fathu Makkah pada bulan Ramadhan 8 H)
3)
Masa Kemenangan, masa disaat manusia berbondong-bondong masuk Islam
(hingga wafatnya Nabi saw.)
C. Substansi dakwah dakwah
Rasulullah SAW pada periode Madinah
- Mendirikan
pemerintahan & masyarakat Islam
- Menerapkan
hukum-hukum Islam sec. Kāffah
- Menyebarkan
Islam ke seluruh penjuru dunia
- Konsolidasi
& pengembangan daulah Islam
D. Strategi dakwah dakwah
Rasulullah SAW pada periode Madinah
- Dakwah
dengan Mendirikan Masjid
- Dakwah
dengan membangun pola persaudaraan.
- Dakwah
dengan Perjanjian & Bai’at
- Perjanjian
antar Kaum Muhajirin dan Anshar
- Perjanjian
dengan kaum Yahudi dan Nashrani
- Perjanjian
Hudaibiyah
- Dakwah
dengan Peperangan
- Dakwah
dengan Korespondensi & Utusan dgn Raja-raja
- Dakwah
dengan Penerapan Sendi-sendi Hukum Islam dari segi Politik, Ekonomi dan
social kemasyarakatan
- Dakwah
dengan Akhlāqul Karimah dalam
Kehidupan Sehari-hari.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dakwah Rasulullah saw di
Mekkah pada awalnya secara sembunyi-sembunyi dan kemudian setelah banyak
orang-orang quraisy yang masuk islam maka dakwah Rasulullah saw mulai
terang-terangan yang di pelopori melalui Umar bin Khattab r.a.
Strategi
dakwah Rasulullah saw pada periode Mekkah ini ialah sebagai berikut:
Ø · Sembunyi-sembunyi /rahasia
Ø · Terang-terangan
Ø · Keteladanan
Ø · Ĥikmah
Ø · Mau’idhah Ĥasanah
Ø · Mujādalah
Ø · Tabsyīr dan Tandzīr
Ø · Targhīb dan Tarhīb
Ø · Al-Wa’du dan Al-Wa’īd
Strategi
dakwah dakwah Rasulullah SAW pada periode Madinah
v · Dakwah dengan Mendirikan Masjid
v · Dakwah dengan membangun pola persaudaraan.
v · Dakwah dengan Perjanjian & Bai’at
v · Perjanjian antar Kaum Muhajirin dan Anshar
v · Perjanjian dengan kaum Yahudi dan Nashrani
v · Perjanjian Hudaibiyah
v · Dakwah dengan Peperangan
v · Dakwah dengan Korespondensi & Utusan dgn Raja-raja
v · Dakwah dengan Penerapan Sendi-sendi Hukum Islam dari segi
Politik, Ekonomi dan social kemasyarakatan
v · Dakwah dengan Akhlāqul
Karimah dalam Kehidupan Sehari-hari.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
²
A Malik Maman dkk. 2005, Sejarah
Kebudayaan Islam, Yogyakarta:Pokja Akademik,
²
Ibrahim Hassan, 1989,
Sejarah Kebudayaan Islam, Yogyakarta: Kota
²
kembang.
0 Comments:
Post a Comment