BAHASA
DISUSUN OLEH :
AHMAD SYAFII
NIM : 13410154
DOSEN PEMBIMBING :
NADLIFAH, Dra., M.Pd.
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAHD DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2013/2014
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan
nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga
penulis dapat menyelesaikanmakalah mata kuliah “PSIKOLOGI UMUM”. Kemudian
shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang
telah memberikan pedoman hidupa yakni
al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Makalah
ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Psikologi umum di program studi
Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Unversitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada Ibu Nadlifah, Dra., M.Pd.Selaku dosen pembimbing mata kuliah Kimia Dasar dan
kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama
penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat
kekurangan-kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
yogyakarta, 27
september 2013
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................
KATA PENGANTAR..........................................................................
DAFTAR ISI ......................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................
LATAR BELAKANG..........................................................................
RUMUSAN MASALAH......................................................................
Bab II PEMBAHASAN........................................................................
A.
PENGERTIAN BAHASA....................................................................................
B.
TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN BAHASA............................................
C. IMPLIKASI
BAHASA DALAM PENDIDIKAN.............................................
BAB III PENUTUP .................................................................................................
D. KESIMPULAN.....................................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA...........................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Setiap saat kita selalu berkomunikasi dengan orang lain. Disadari
atau tidak, bahasa yang menjadi tumpuan dalam komunikasi. Dengan bahasa kehidupan
ini menjadi lebih menyenangkan dan lebih mudah. Bayangkan kalau tidak ada
bahasa dalam kehidupan ini, untuk berkomunikasi susah. Padahal kita tahu
manusia itu makhluk sosial, makhluk yang tidak dapat hidup sendiri. Dengan
demikian bahasa sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam perkembangannya, bahasa ada sejak masih balita. Masa - masa
itu merupakan masa perkembangan yang sangat vital bagi anak, terutama bahasa.
Karena bahasa merupakan kebutuhan pokok setiap individu. Maka perkembangan bahasa
pada anak harus diperhatikan dengan seksama. Agar nantinya tumbuh menjadi anak
yang cerdas, baik kognitif, affektif, maupun psikomotoriknya.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
jelaskan pengertian bahasa?
2.
Bagaimana tahap-tahap perkembangan bahasa pada anak?
3.
bagaimana implikasi bahasa bagi pendidikan anak?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN BAHASA
menurut chomsky,
bahasa adalah “the human essence”[1]. Sedang menurut
Gorys Keraf (1997 :1), Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat
berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Dalam keilmuan
dapat dipahami sebagai susunan yang teratur, berpola, membentuk suatu keseluruhaan yang bermakna
atau berfungsi. Dengan demikian dapat dipahami bahwa bahasa memiliki sifat yang
teratur, berpola, memiliki makna dan fungsi. sehingga dapat disimpulkan bahwa Bahasa
adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbiter ( tidak ada hubungan
antara lambang bunyi dengan bendanya ) yang dihasilkan oleh alat ucap manusia
dan dipakai oleh masyarakat untuk berkomunikasi, kerja sama, dan identifikasi
diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa
sekunder.
Memang ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa
bahasa bukan satu-satunya alat untuk mengadakan komunikasi. Bahwa dua orang
atau lebih dapat mengadakan komunikasi dengan mempergunakan cara-cara tertentu
yang telah disepakati bersama. Misal dengan lukisan-lukisan, bunyi gendang,
asap api dan sebagainya. Tetapi harus diakui bahwa bila dibandingkan dengan
bahasa, semua alat komunikasi tersebut masih memiliki kekurangan.
Bahasa mampu memberikan kemungkinan yang lebih
kompleks dan luas. Berbeda dengan media lainnya, bahasa mempermudah proses
komunikasi tanpa adanya penafsiran-penafsiran yang rumit seperi dengan media lainnya. Bahasa
haruslah merupakan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bukannya
sembarang bunyi. Dan bunyi itu sendiri haruslah merupakan simbol atau
perlambang.
B.
TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN BAHASA
Pembahasan bahasa seharusnya menjadikan sebuah
gambaran besarnya tugas anak dalam memahami bahasa. Mereka harus mampu menguasai
semua perangkat bahasa (unit kalimat, unit makna dasar, fonem). Selain itu,
mereka juga harus mampu menyusun kata menjadi kalimat untuk menyampaikan
gagasan.
Yang mengagumkan disini adalah, anak-anak dalam
semua budaya mampu menyelesaikan hal tersebut hanya sekitar 4-5 tahun. Bahkan
yang lebih menakjubkan, bahwa semua anak dalam budaya apapun, tampaknya
memiliki urutan perkembangan yang sama.
Umur 1 tahun, beberapa kata lepas muncul. Pada kira-kira 2 tahun, anak
dapat berbicara dengan kalimat yang terdiri dari 2 atau 3 kata. Pada usia 3
tahun, kalimatnya mulai lebih gramatikal. Dan pada usia 4 tahun, anak akan
berucap hampir seperti orang dewasa (gleitman, 1981).[2]
Anak pada usia 0 tahun, memang belum menunjukkan
perkembangan yang signifikan. Namun pada usia 1 tahun, anak mulai perkembangan
yang nyata. Pada usia 1 tahun, anak mulai memberi nama benda-benda. Anak sudah
memiliki konsep untuk orang tua, makanan, mainan dan anggota badan, sebelum
mereka tahu namanya. Pada waktu mereka mulai dapat berbicara adalah menghubungkan
konsep ini pada kata-kata yang digunakan untuk orang dewasa.
Untuk mengetahui tentang konsep tertentu anak-anak
akan melihat pada apa yang sedang terjadi di sekitar mereka ketika suat kata
diucapkan dan mengambil aspek-aspek penting dari situasi dari kata itu. Seperti
ketika seorang ibu mengatakan “ kucing” sambil menunjuk ke arah kucing.
Sehinggga membuat anak membuat hipotesis bahwa yang di tunjuk itu adalah
kucing.
Namun demikian, seringkali anak juga hanya
mengambil satu atau dua sifat suatu konsep dari seluruh sifat yang relevan.
Misal anak mengucapkan “kucing” ketika menunjuk ke arah sapi. Karena anak hanya
memiliki konsep ketika di ajari ibunya bahwa kata “kucing” itu untuk benda
bergerak yang berkaki 4. Sehingga anak membuat hipotesis demikian.
Menjelang usia 3 atau 4 tahun, perluasan arti pada
anak semakin tidak terlihat. Namun masih sering menyebabkan kerancuan.
Ketika disuruh meletakkan benda masih bingung membedakan mana yang atas dan
mana yang bawah. Karena dalam analogi mereka bahwa dua hal itu memiliki kesamaan,
yakni mengacu pada hubungan tentang jarak.
Secara rinci, perkembangan tersebut dapat
dijelaskan dalam tabel berikut[3]
:
Age
|
Speech characteristics
|
1-3 months
|
Infant can distinguish speech from nonspeech
sound and prefers speech sounds (phonemes). Undifferentiated crying gives way
to cooing when happy
|
4-5 months
|
Babbling sounds begin to occur. Child vocalized
in response to verbalization of others.
|
7-11 months
|
Perception of phonemes narrows to include only
the phonemes heard in the language spoken by others in the environment. Child
moves tongue with vocalizations (“lalling”). Child discriminates between some
word without understanding their meaning and begins to imitate word sound
heard from others.
|
12 months
|
First reconizeable word typically spoken as one
word utterances to name familliar people and objects.
|
12-18 months
|
Child increases knowledge of word meaning and
begins to use single word to express whole phrases of requests.
|
18-24 months
|
Vocabulary expands to between50 and 100 words.
First rudimentary sentences appear, usually consisting of two words with
little or no use of articles, conjuctins, or auxiliary verbs. This condensed,
or telegraphic, speech is characteristic of first sentences throghout the
world.
|
2-4 years
|
Vocabulary expands rapidly at the rate of
several hundred words every 6 months. Two-word sentences give way to longer
sentences that, though often gramatically incorrect, exhibit baic language
syntax, child begins to express concepts with words and to use language to
describe imaginary object and ideas. Sentences become more correct
syntactically.
|
4-5 years
|
Child has learned the basic gramatical rules for
combining nouns, objectives, articles conjunctions, and verbs into meaningful
sentences
|
C. IMPLIKASI BAHASA
DALAM PENDIDIKAN.
Perkembangan kemampuan bahasa merupakan penyatuan dari
faktor bawaan dan faktor lingkungan. Apabila hanya mengandalkan faktor bawaan
dari orang tua, maka hasil output juga tidak akan berkualitas. Karena
lingkungan juga tidak kalah pentingnya dalam pembentukan kepribadian anak,
didukung oleh cara berbahasanya.
Berdasar pada perkembangan bahasa, maka dapat di ambil
kesimpulan, implikasi dari bahasa terhadap pendidikan anak ialah anak dapat
lebih leluasa dalam mengembangkan kemampuan bahasanya dalam kehidupan sehari-
hari. Semakin banyak kosa kata yang di miliki, maka semakin mudah dalam
pergaulannya. Disamping itu juga semakin efektif dalam pembelajaran. Karena ada korelasi baik
antara kemampuan bahasa, dengan kecerdasan anak. Sehingga diharapkan dengan
meningkatkan kemampuan bahasa, juga meningkat pula kecerdasan anak
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Bahasa
adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbiter ( tidak ada hubungan
antara lambang bunyi dengan bendanya ) yang dihasilkan oleh alat ucap manusia
dan dipakai oleh masyarakat untuk berkomunikasi, kerja sama, dan identifikasi
diri.
2. Perkembangan bahasa dimulai dari sejak anak usia 2 tahun. Sejak
umur ini anak sudah mampu membuat kalimat meskipun kurang lengkap. Kosa kata
juga mulai bertambah. Dan pada usia 4 tahun keatas anak sudah mampu membuat
kalimat dengan pola yang benar. Anak sudah mampu membuat kalimat dengan lengkap
menyebutkan semua bagian kalimat, seperti subjek, predikat juga objeknya.
3. implikasi
dari bahasa terhadap pendidikan anak ialah anak dapat lebih leluasa dalam mengembangkan kemampuan bahasanya dalam kehidupan sehari- hari.
Semakin baik lingkungan dalam membimbingnya dalam menguasai bahasa semakin
tinggi juga kecerdasan anak
DAFTAR PUSTAKA
Atkinson Rita L,
Atkinson Richard C, Smith Edward E, Bem
Daryl J. Pengantar Psikologi. jilid 1. Edisi
2, Batam : Interaksara.
Passer, M.W. (2007). Psychology: The Science of
Mind and Behavior 3rd ed. New York: Mc Graw Hill.
Feldman, R. 1999, Understanding Psychology.
Boston: McGraw-Hill
[1] Passer, M.W,
Psychology: The Science of Mind and Behavior 3rd ed. (New York: Mc
Graw Hill, 2007) Hlm 291
[2] Atkinson Rita L,
Atkinson Richard C, Smith Edward E, Bem
Daryl J. Pengantar Psikologi. jilid 1. Edisi
2, (Batam : Interaksara) Hlm 409
[3] Passer, M.W, Psychology: The Science of Mind
and Behavior 3rd ed. (New York: Mc Graw Hill, 2007) Hlm 291
0 Comments:
Post a Comment