Header Ads

19 October 2014

OPINI (analisa kurikulum 2013)


Saya akan mencoba menganalisa bagaimana sebenarnya efek dari penghapusan bahasa inggris baik efek baik maupun efek buruknya, juga kami akan memberikan sedikit pendapat kami tentang hal itu, serta hal-hal yang berkaitan dengan itu. Tadi oleh saudara zubas telah dijelaskan tentang point2 penting dari dari kurikulum 2013 tepatnya di sd, disini kita akan lebih memfokuskan pembahasannya ke point terakhir, yakni penghapusan bahasa inggris di sd.
Point ini menurut kami merupakan point paling penting, dimana kita tahu bahwa dengan di hapuskannya bahasa inggris dari sd, menimbulkan pro dan kontar dengan perdebatan yang cukup serius. Mari kita lihat apa bila hal ini benar2 di lakukan, apa yang akan terjadi. Menurut kami penghapusan ini akan memberikan efek baik maupun efek buruk bagi kehidupan. Kami akan mencoba mengemukakan hasil diskusi kami yang pertama yaitu tentang efek baik dari penghapusan itu, yang pertama yakni berkurangnya tekanan bagi anak sd dalam pembelajaran mereka. Selama ini anak sd di beri materi yang cukup banyak dan itu yang menjadi perhatian bagi para pakar pendidikan karena dikhawatirkan berdampak pada hasil belajar mereka, juga terhadap pemahamam mereka terhadap bahasa sendiri dibanding dengan bahasa asing, bila di benturkan dengan point ini.
 Kemudian point yang kedua ialah semakin banyaknya waktu yang ada untuk mempelajari budaya bangsa sendiri. Disini sebenarnya yang menjadi kekhawatiran para pakar pendidikan mengapa mereka berusaha menghapuskan bahasa inggris dari sd, karena menurut mereka selama ini bahasa inggris merupakan hal yang agak menggeser posisi dari bahasa indonesia sebagai bahasa ibu. Ada hubungan yang sangat erat sekali dengan point ketiga yakni dengan kefokusan pemerintah terhadap penanaman kepada anak bahwa bahasa indonesia merupakan bahasa ibu yang wajib di pelajari terlebih dahulu. Mereka ingin melandasi bahwa sebelum anak mempelajari bahasa asing, mereka harus menguasai terlebih dahulu bahasa indonesia sebagai bahasa ibu.
Namun demikian, akan ada juga efek buruk dengan diadakannya penghapusan ini, yang pertama ialah kekurang siapan anak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang selanjutnya, contoh sederhananya ketika kita mau masuk ke tingkat kuliah, kita juga dihadapkan dengan tes bahasa inggris. Selain itu juga kekurang siapan menghadapi globalisasi yang semakin membesar. Globalisasi ini bila tidak di tanggapi dengan benar akan berefek pada eksistensi kita sebagai warga dunia. Kita akan merasa dikucilkan karena kekurang mampuan kita berkomunikasi.
Terlebih ada wacana indonesia akan memasuki pasar bebas tahun depan membuat kita harus lebih cepat dalam mempersiapkannya.
Kemudian point yang kedua yaitu akan ada banyak guru bahasa inggris di sd yang menganggur. Hal ini sangat di sesalkan bila terjadi karena mereka juga memiliki kesempatan untuk mengajar. Bila hal ini terjadi, maka akan semakin menambah jumlah pengangguran di indonesia.
Point terakhir yaitu, terbuangnya kesempatan emas, apa maksudnya? Ada sebuah penelitian di california menyebutkan bahwa Secara psikologis, siswa yang berusia 7-12 tahun ini berada pada masa kanak-kanak tengah, middle childhood. Fase ini menjadi masa emas untuk belajar bahasa selain bahasa ibu (bahasa pertama). Kondisi otaknya masih plastis dan lentur sehingga penyerapan bahasa lebih mudah. Hal ini jelas menunjukkan bahwa kemampuan Sensitivitas berbahasa pada anak-anak SD sangat baik sehingga jika alasan menghapus bahasa Inggris dari kurikulum SD karena faktor kemampuan, jelas itu kurang memiliki dasar ilmiah yang kuat.
Dengan demikian hasil pemaparan kami tentang akibat dari penghapusan bahasa inggris dari mapel sd memberikan kami kesimpulan bahwa kami tidak setuju dengan dihapuskannya hal itu.
Namun demikian kami tidak berhenti disini. Kami akan mencoba memberikan beberapa solusi terkait dengan penolakan penghapusan tersebut, yang pertama yaitu dengan mengubah substansi dari pengajaran nya itu. Mungkin semisal dengan hanya mengajarkan kosa kata dengan dikemas dengan baik, bukan mengajarkan seperti grammar yang jelas2 menambah beban bagi anak.
Kemudian yang kedua, yaitu jadikan lah patokan, bahwa dalam mempelajari bahasa asing itu bukan untuk menggeser posisi dari bahasa sendiri, tapi lebih kepada alat yang digunakan untuk menghadapi globalisasi yang semakin tidak terbendung.

Sekian dari kami bila ada kesalahan tutur kata kami mohon maaf sebesar2nya, waktu kami kembalikan ke moderator.

0 Comments:

Post a Comment