Header Ads

21 October 2014

ADMINISTRASI PENDIDIKAN ( ADMINISTRASI KESISWAAN )

TUGAS ADMINISTRASI PENDIDIKAN
“ADMINISTRASI KESISWAAN”



DISUSUN OLEH :
Nama : Ahmad Syafii
NIM : 13410154
Semester : II (GENAP)

Dosen pengampu : Nur Munajat, M.Si.
NIP : 19680110 199903 2 001

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

2013/2014

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, serta hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Administrasi Pendidikan “.Semoga jerih payah kami dicatat sebagai amal baik yang nantinya bisa bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi seluruh mahasiswa pada umumnya.
Dalam makalah ini akan kami uraiakan tentang “ADMINISTRASI KESISWAAN” yang mungkin tidak asing lagi ditelinga kita sekalian.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telahmembantu dengan tulus hingga terselesaikannya tugas ini, khususnya kepada Bapak Nur Munajat, M.Si. Akhirnya kami berharap semoga tugas yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Yogyakarta, 4 Maret 2014


penulis


DAFTAR ISI
         
Halaman sampul...............................................................................................
Kata pengantar................................................................................................. i
Daftar isi .......................................................................................................... ii
BAB I :PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A.    LATAR BELAKANG.............................................................................. 1
B.     RUMUSAN MASALAH......................................................................... 1
C.     TUJUAN................................................................................................... 1
BAB II : PEMBAHASAN.............................................................................. 3
A.    PENGERTIAN......................................................................................... 3
B.     RUANG LINGKUP ADMINISTASI KESISWAAN............................ 3
1.      Penerimaan siswa baru.......................................................................... 3
2.      Ketatausahaan siswa............................................................................. 6
3.      Pembinaan Siswa.................................................................................. 9
4.      Mengatur Pemberian Bimbingan dan Penyuluhan................................ 11
5.      Pengelolaan Osis (Organisasi Siswa Intra Sekolah).............................. 12
6.      Promosi dan Mutasi.............................................................................. 13
BAB III : PENUTUP....................................................................................... 15
A.    KESIMPULAN........................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 16
LAMPIRAN.................................................................................................... 17

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG.
Administrasi pendidikan adalah semua usaha yang dilakukan untuk mendayagunakan secara tepat dan berhasil sumber-sumber material, personal dan spiritual, yang tersedia untuk mencapai suatu tujuan pendidikan.
Pengertian administrasi pendidikan secara luas dapat diartikan semua hal yang terkait dengan pengelolaan atau manajemen dari pendidikan itu sendiri. Sedangkan pengertian administrasi pendidikan secara sempit adalah pekerjaan tulis menulis, seperti pendaftaran peserta didik/siswa baru, mengisi buku induk, mengisi buku rapor, membuat laporan keuangan, dan sebagainya.
Sesuai dengan UU Sisdiknas No.20 Tahun 2013 BAB 2 Pasal 3, tujuan dari pendidikan adalah bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Titik pusat administrasi sekolah hendaknya selalu paling dekat dengan maksud pokok mendirikan sekolah-sekolah. Ini berarti pendidikan anak-anak dan remaja. Maka tindakan mangajar dan setiap aspek dari fungsi-fungsi mengorganisasi, mengadministrasi, dan mensupervisi pengajaran hendaknya langsung menyumbang kepada tujuan bahwa anak didik pada setiap tahap dari setiap tahap mereka mempunyai perhatian penuh. Ini menunjukan kepada perlunya sekolah membangun suatu program pelayanan yang memadai bagi semua peserta didik.
B.     RUMUSAN MASALAH.
1.      Bagaimana pengertian dari administrasi kesiswaan?
2.      Bagaimana ruang lingkup dari administrasi kesiswaan?
3.      Bagaimana contoh-contoh instrumen dalam administrasi kesiswaan?
C.    TUJUAN.
1.      Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari administrasi kesiswaan?
2.      Mahasiswa dapat mengetahui ruang lingkup dari administrasi pendidikan.
3.      Mahasiswa dapat mengetahui contoh-contoh instrumen dalam administrasi pendidikan.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN.
Aministrasi secara sempit berasal dari kata Administratie (bahasa Belanda) yaitu meliputi kegiatan catat-mencatat, surat-menyurat, pembukuan ringan, ketki-mengetik, agenda dan sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan. Sedangkan secara luas bermakna serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.
sedangkan peserta didik atau siswa adalah siapa saja yang terdaftar sebagai objek didik di suatu lembaga pendidikan di lembaga pendidikan tingkat dasar dan menengah, yakni sekolah dasar, sekolah lanjutan tingkat pertama dan sekolah lanjutan tingkat atas, objek yang di didik di sebut siswa.di lembaga pendidikan tingkat tinggi yakni universitas , Akademi,,institut, objek didik disebut maha siswa[1].
Jadi dapat ditarik pengertian bahwa Administrasi siswa merupakan bagian dari kegiataan administrasi yang dilaksanakan di sekolah, berupa usaha kerjasama yang dilakukan oleh para pendidik agar terlaksananya proses belajar mengajar yang relevan, efektif, efisien, guna tercapainya tujuan pendidikan yang diharapkan.
B.     RUANG LINGKUP ADMINISTASI KESISWAAN.
Cakupan administrasi kesiswaan akan meliputi pengelolaan penerimaan siswa baru, pengelolaan bimbingan dan penyuluhan, pengelolaan kelas, pengelolaan organisasi intra sekolah (OSIS) dan pengelolaan data siswa. Jenis-jenis kegiatan administrasi siswa dapat didaftarkan melalui gambaran bahwa lembaga pendidikan diumumkan sebagai sebuah transformasi (proses) dan keluaran (Out-put). Dengan demikian penyajian penjelasan administrasi kesiswaan dapat diurutkan menurut aspek-aspek tersebut. Dengan melihat pada proses memasuki sekolah sampai siswa meninggalkan sekolah terdapat lima kelompok pengadministrasian yaitu:
1.      Penerimaan siswa baru
Penerimaan siswa baru merupakan peristiwa penting bagi suatu sekolah. Pross penerimaan siswa baru yang dilakukan menjelang tahun ajaran baru, artinya proses ini harus sudah selesai menjelang tahun ajaran baru dimulai. Maka dari itu kepala sekolah harus bergegas untuk membentuk panitia penerimaan siswa baru, karena yang menjadi panitia penerimaan siswa baru bersifat tidak tetap, maka boleh dibantu atau dilaksanakan oleh guru-guru.
Langkah-langkah penerimaan siswa baru:
a.       Pembentukan panitia penerimaan calon siswa
Panitia ini dibentuk oleh sekolah (kepala sekolah) yang bertugas untuk tahun yang bersangkutan. Panitia ini bertugas untuk membuat publikasi tentang penerimaan siswa, menyiapkan formulir pendaftaran, menerima pendaftaran, menyelenggarakan testing dan penyampaian hasil tes. Untuk itu panitia harus menyusun program kerja antara lain mengenai mengenai bentuk kegiatan, jadwal waktu kegiatan, pembagian kerja antara anggota panitia yang melaksanakan pekerjaan, jumlah calon yang akan diterima, sarana dan prasarana yang dibutuhkan, serta rencana pembiayaan dan kegiatan-kegiatan lain yang berkenaan dengan penerimaan siswa baru tersebut
b.      Penetapan daya tampung
Penetapan daya tampung dimaksudkan untuk mengetahui jumlah siswa yang  akan diterima sesuai dengan kemampuan sekolah. Penetapan daya tampung ini dilakukan dengan jalan menghitung jumlah ruangan/kelas, meja, kursi yang tersedia, disamping siswa yang tinggal kelas.
Sebelum sekolah menerima siswa baru terlebih dahulu harus ditetapkan daya tampung sekolah yang bersangkutan. Hal ini dapat diketahui dengan menghitung berapa banyak  lokal yang tersedia untuk dapat menampung calon  siswa  baru dan berapa jumlah daya tampung masing-masing lokal tersebut, dan setelah itu dikurangi jumlah siswa yang tidak naik kelas. Dengan cara demikian akan dapat diketahui berapa daya tampung dari sekolah dimaksud.
c.       Penetapan persyaratan calon
Persyaratan calon siswa yang akan diterima pada suatu sekolah tergantung pada jenis dan tingkatan sekolah yang bersangkutan. Pada umumnya ada beberapa persyaratan yang ditetapkan oleh sekolah yang bersangkutan antara lain :
1.      Persyaratan yang bersifat administrasif
Persyaratan yang bersifat administratif ini antara lain[2]
a)      STTB
b)      Surat keterangan kelahiran
c)      Surat keterangan kesehatan
d)     Surat keterangan berkelakuan baik
e)      Mengisi formulilr pendaftaran
f)       Pas photo
g)      Biaya pendaftaran
h)      Dan lain-lain yang dirasa perlu
Meskipun demikian dalam kenyataannya tidak semua sekolah menetapkan persyaratan yang sama tergantung pada keadaan dan tingkatan sekolah bersangkutan[3].
2.      Persyaratan yang bersifat akademik
Persyaratan yang bersifat akademik berkenaan dengan mutu yang harus dimiliki oleh calon siswa. Untuk melihat mutu ini dapat diketahui dengan beberapa cara antara lain memilih calon yang memiliki prestasi yang baik ketika masih duduk di bangku sekolah sebelumnya. Dapat pula dilakukan dengan melalui tes di mana dari tes tersebut akan dapat diketahui calon yang mempunyai prestasi baik dan menggembirakan (tinggi).
d.      Seleksi calon
Untuk menetapkan calon yang akan diterima dapat dilakukan dengan jalan melaksanakan seleksi terhadap calon-calon yang bersangkutan. Seleksi tersebut dapat berupa seleksi persyaratan administratif yang harus dipenuhi oleh calon. Semua bahan yang ada kaitannya dengan persyaratan administratif harus diperiksa. Bagi calon yang tidak dapat memenuhi persyaratan administratif maka calon tersebut dinyatakan gugur atau tidak dapat diterima. Sesudah seleksi persyaratan administratif selesai dilakukan maka seleksi selanjutnya berkenaan dengan persyaratan yang bersifat akademik. Seleksi ini biasanya dilakukan dengan banyak cara antara lain melalui tes dan melalui non tes[4].
Cara non tes dapat dilakukan hanya dengan melihat prestasi belajar calon sebelumnya dengan melihat STTB atau nilai lapor terakhir yang mereka peroleh pada sekolah asal mereka.
Sedangkan melalui tes dapat dilakukan dengan menggunakan tes yang telah dipersikapkan terlebih dahulu, atau dengan kata lain calon harus mengikuti ujian saringan. Mereka yang diterima adalah mereka yang mendapat nilai yang melewati batas lulus sesuai dengan yang telah ditetapkan dan juga sesuai dengan daya tampung sekolah yang bersangkutan.
e.       Penguguman hasil tes
Penguguman dapat melalui media massa seperti surat kabar dan sebagainya, tetapi dapat juga hanya menggunakan papan penguguman di sekolah atau dengan mengirimkan hasil seleksi tersebut kepada calon siswa yang bersangkutan. Adapun maksud atau tujuan penguguman ini ialah agar diketahuinya siswa yang dapat diterima di sekolah tersebut maupun yang tidak.
2.      Ketatausahaan siswa
Sebagai tindak lanjut dari penerimaan kini menjadi tugas tata usaha sekolah untuk memproses siswa-siswa tersebut dengan catatan-catatan sekolah. Catatan sekolah dapat juga dibedakan dalam dua jenis: yaitu catatan untuk seluruh sekolah dan catatan untuk satu kelas. Jenis-jenis catatan ini bukan hanya untuk sesuatu tingkat sekolah saja, tetapi berlaku untuk semua tingkat dan jenis.
Catatan untuk sekolah, meliputi:[5]
a.       Buku induk
Yaitu buku yang digunakan untuk mencatat semua anak yang pernah dan yang sedang mengikuti pelajaran di sekolah tersebut. Catatan dalam buku ini meliputi: nomor induk (yang dituliskan urut menurut tanggal siswa tersebut didaftarkan resmi menjadi siswa), jenis kelamin, nama, alamat orang tua, agama, pekerjaan orang tua, dan keterangan lain-lainnya yang bperlu untuk pembagian identitas dan keterangan lain. Untuk buku induk yang lengkap adakalanya dituliskan juga catatan prestasi siswa.
b.      Buku klapeer
Yaitu buku pelengkap buu induk yang dituliskan menurut abjad nama siswa dan berfungsi sebagai penolong untuk pencarian data siswa pada buku induk. Apabila misalnya ada bekas siswa yang sudah lama meninggalkan seko0lah tersebut, pada suatu ketikadatang ke sekolah untuk menerima surat keterangan, sedangkan ia lupa berapa nomor induknya, maka bekas siswa tersebut cukup menyebutkan namanya saja. Darai huruf pertama namanya dapat diketahui pada halaman abjad apa nama tersebut dicari beberapa nomor indunya kemudian data-data selengkapnya ditelususri secara lengkap dari buku induk.
c.       Catatan tata tertib sekolah
Yaitu catatan atau kumpulan peraturan yang sebenarnya bukan hanya diperlukan bagi siswa saja tetapi guru dan personal lainya. Aturan tata tertib ini sifatnya umum dan khusus. Aturan tersebut ada yang berasal darai pemerintah (departemen pendidikan dan kebudayaan, pusat maupun setempat), dan ada yang merupakan produk sekolah sendiri hasil musyawarah dalam rapat dewan guru. Sekolah merupakan olembaga pendidikan bukanhanya intelek saja yang dikembangkan tetapi pribadi secara utuh, oleh karena itu tata tertib yang dikeluarkan bermanfaat untuk anak itu sendiri dalam rangka membentuk pribadi yang baik. Di samping itu juga dimaksudkan agar dalam sekolah itu terbentuk suasana yang tentram, teratur, karena semua menguti aturan yang sama, hal ini biasanya termuat dalam peraturan tata tertib di antaranya adalah:
1)      Aturan yang menyangkut lahiriah misalnya pakaian, peralatan, dan sebagainya
2)      Aturan-aturan tingkah laku, misalnya sikap siswa terhadap kepala sekolah, terhadap guru, sesama siswa, karyawan, dan sebagainya.
3)      Aturan-aturan ketertiban misalnya tentang keharusan ikut gerak jalan, mengikuti upacara bendera dan sebagainya
Di samping catatan-catatan untuk siswa seluruh sekolah ada lagi catatan yang khusus untuk siswa-siswa di kelas itu:
1)      Buku kelas yang merupakan cuplikan kutip dari buku induk
2)      Buku presentase kelas yang diisi setiap hari, guna untuk mencatat keadaan siswa yang masuk dan yang tidak masuk sekolah untuk selanjutnya dihitung persentase absensi pada setiap akhir bulan
4)      Buku catatan bimbingan dan penyuluhan. Kegiatan bimbingan dan penyuluhan dimaksud untuk memberikan bantuan kepada setiap siswa agar selama mengikuti pelajaran di sekolah tidak merasa dirugikan dan dapat mencapai hasil yang maksimal. Pandangan yang selama ini tersebar adalah kegiatan bimbingan dan penyuluhan hanya diperuntukan bagi siswa-siswa yang memiliki permasalahan saja. Siswa-siswa akan merasa malu untuk dating sendiri ke tempat bimbingan atau merasa terhina jika dipanggil oleh guru pembimbing. Padahal secara konseptual kegiatan bimbingan dan penyuluhan tersebut diperuntukan bagi semua siswa, dengan tujuan untuk membantu tujuan mereka secara maksimal.
3.      Pembinaan Siswa
Pembinaan siswa dilakukan agar siswa mengenali lingkungan tempat belajat merek, dan dapat menyesuaikan diri degan tuntunan sekolah. Dengan pemahaman lingkungan itu diharapkan dapat tercipta suatu keadaan di mana siswa lebih tertib dan lebih mementingkan tugas-tugas belajarnya dibandingkan dengan kegiatan pribadi lainnya di sekolah. Kegiatan-kegiatan dalam pembinaan siswa adalah:[6]
a.       Memberikan orientasi pada siswa
1.      Perkenalkan
Semua siswa baru diperkenalkan kepada kepala sekolah, guru, staf sekolah, serta kakak-kakak kelas mereka
2.      Penjelasan tata tertib sekolah
Penjelasan tata tertib sekolah dilakukan pada awal ajaran atau tahun ajaran. Hal ini penting untuk diperhatikan karena tata tertib di sekolah adalah salah satu alat yang dapat digunakan untuk membentuk sikap dan disiplin siswa.
3.      Penjelasan tentang fasilitas sekolah
Penjelasan tentang fasilitas yang dimiliki oleh sekolah dimaksudkan agar siswa mengetahui kegunaan dan atura yang harus ditaati dalam memanfaatkan fasilitas tersebut. Fasilitas yang penting untuk diinformasikan kepada siswa adalah: perpustakaan, alat-alat UKS, alat-alat olahraga, dan alat-alat yang dapat digunakan untuk memupuk kreativitas siswa di bidang kesenian.
b.      Mengatur dan mencatat kehadiran siswa
Rajin dan tidaknya siswa dapat diketahui dengan melihat hasil dari pencatatan kehadiran mereka setiap hari. Kerajinan siswa dapat digunakan untuk bahan pertimbangan dan penilaian dan kenaikan kelas. Oleh karena itulah laporan kehadiran siswa sangat diperlukan. Beberapa alat yang dapat digunakan untuk mencatat kehadiran siswa:
1.      Papan absensi harian siswa (perkelas dan persekolah)
2.      Buku absensi harian siswa
3.      Rekapitulasi absensi siswa
c.       Mencatat prestasi dan kegiatan siswa di kelas
Dalam rangka pembinaan siswa perlu juga dilakukan pencatatan di kelas. Pencatatan itu dapat dilakukan:
1.      Daftar siswa di kelas
Daftar ini dapat digunakan oleg guru maupun siswa untuk menghafal nama-nama siswa yang ada di kelas yang bersangkutan.
2.      Grafik prestasi belajar
Grafik inii berguna memotivasi siswa agar mereka berkompetensi untuk berprestasi tinggi
3.      Daftar kegiatan siswa
Agar semua siswa senantiasa mengingat kegiatan yang sudah dan sedang mereka laksanakan, pada masing-masing kelas dapat dibuat daftar kegiatan siswa.
d.      Membina disiplin siswa di kelas
Disiplin merupakan aspek terpenting di dalam pembinaan siswa, karena siswa harus menyadari bahwa di dalam kehidupan bermasyarakat diperlukan kedisiplinan  anggotanya. Tanpa disiplin semua bentuk lembaga masyarakat akan mengalami kekacauan. Disiplin merupakan pembentukan kebiasaan yang mengandung empat unsur:
1.      Siswa harus berbuat atau bertingkah laku sesuai dengan aturan yang diinginkan masyarakat dan menghilangkan perilaku yang tidak diinginkan dalam masyarakat
2.      Siswa merasa adanya suatu kepuasan batin sesudah berperilaku seperti yang diharuskan
3.      Alam berbuat., siswa melaksanakan secara otomatis tanpa adanya pengawasan
4.      Siswa dapat memperbaiki perilaku yang tidak baik
Ada beberapa teknik yang digunakan untuk mendisiplinkan siswa: teknik yang bersifat otoriter, bersifat longgar, dan yang bersifat demokratis, teknik yang bersifat otoriter menggunakan paksaan dan hukuman bagi siswa yang melanggarnya. Teknik yang bersifat permisif merupakan teknik yang harapan bahwa disiplin itu tumbuh dari siswa sendiri tanpa adanya paksaan dari sekolah. Sedangkan teknik yang bersifat demokratis adalah teknik yang member kemungkinan kepada siswa untuk mendpatkan penjelasan atau melakukan diskusi atau musyawarah tentang perilau yang diharpkan dilakukan oleh siswa dan perilaku yang tidak diharapkan. Biasanya tat tertib yang dibuat sekolah mengatur tentang:

1.      Waktu pelajaran dimulai dan diakhiri sesuai dengan aturan yang berlaku serta memberikan toleransi waktu yang diberikan siswa
2.      Kegiatan-kegiatan yang harus diikuti siswa dalam menunjang pendidikan di sekolah, termasuk dalam pemanfatan waktu kosong
3.      Akhlak pergaulan selama berada di sekolah
4.      Aturan berpakaian di sekolah
5.      Keamanan dan kebersihan lingkungan di sekolah
6.      Sanksi-sanksi yang dapat diberikan apabila siswa melakukan pelanggaran terhadap aturan-aturan yang berlaku

4.      Mengatur Pemberian Bimbingan dan Penyuluhan
Pada umumnya siswa membutuhkan layanan bimbingan dan penyuluhan tersebut antara lain dalam menentukan :

a.    Pilihan bidang studi
b.    Penyesuaian kepada situasi sekolah, seperti memperoleh perasaan diterima dan pertumbuhan pribadi.
c.    Kesukaran dalam belajar
d.   Kesukaran yang bertalian dengan keluarga dan lingkungan
e.    Gagal dalam bidang studi tertentu
f.     Kebutuhan dan kesempatan akan rekreasi
g.    minat akan bidang studi tertentu
h.    Kurang percaya diri
i.      Hambatan-hambatan fisik, mental, emosi dan penyesuaian diri
j.      Pilihan pekerjaan/pengisisan waktu senggang
k.    Pertentangan antara ambisi dengan kesanggupan siswa

Selanjutnya seorang guru juga dapat melakukan pengelompokan siswa kepada beberapa kelompok. Menurut Hendyat Soetopo pengelompokan itu dapat dilakukan atas beberapa pertimbangan[7], antara lain:
a.       Friendship grouping, yaitu pengelompokkan siswa berteman sesama siswa itu sendiri
b.      Achievement grouping, yaitu pengelompokkan siswa berdasarkan prestasi yang dicapai
c.       Aputude grouping, yaitu pengelompokkan siswa berdasarkan kemampuan dan bakat yang sesuai dengan apa yang dimiliki
d.      Attention or interest grouping, yaitu pengelompokkan siswa atas dasar perhatian atau minat yang didasarkan atas kesenangan siswa
e.       Intelligence grouping, yaitu pengelompokkan yang didasarkan hasil tes inteligensi siswa
Dalam kaitan ini seorang guru akan dapat memberikan bimbingan sesuai dengan keadaan siswa atau siswa, sehingga penanganan masalah dapat dilakukan dengan tepat.
5.      Pengelolaan Osis (Organisasi Siswa Intra Sekolah)
OSIS merupakan organisasi siswa yang resmi diakui keberadaannya di setiap sekolah. Melalui OSIS ini diharapkan siswa akan dapat mengatur dan melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler secara baiak di bawah pengawasan sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler ini merupakan kegiatan yang diselenggarakan di luar jam pelajaran yang tercantum dalam susunan program pegajaran sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah.
Contoh kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan di sekolah melalui OSIS adalah sebagai berikut:[8]
a. Kegiatan pengembangan pengetahuan dan kemampuan penalaran.

1)      Diskusi, temu karya, seminar, dan lain-lain.
2)      Penelitian.
3)      Karya wisata.
4)      Penulisan karangan untuk berbagai media.
5)      Percobaan-percobaan akademis di luar kelas.

b.Kegiatan pengembangan keterampilan berdasar hobi.

1)      Latihan kepemimpinan.
2)      Palang Merah Remaja.
3)      Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
4)      Pramuka.
5)      Lintas alam.
6)      Olah raga.
7)      Kesenian.
8)      Pengaturan lalu lintas.

c. Kegiatan-kegiatan pengembangan sikap.
9)      Pengumpulan dana sosial.
10)  Membantu masyarakat yang kena musibah.
6.      Promosi dan Mutasi
Promosi dan Mutasi merupakan salah sau fase dalam pembinaan siswa. Promosi merupakan perpindahan murid/siswa dari satu kelas ke kelas yang lebih tinggi setelah memenuhi persyaratan tertentu. Promosi ini dilaksanakan berpedoman kepada norma-norma kenaikan kelas yang ditetapkan bersama, antar guru-guru dengan kepala sekolah. Keputusan kenaikan kelas ini hendaklah diambil dari landasan yang mewakili sosok murid secara utuh, baik ditinjau dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik[9].
Ada beberapa prinsip promosi yang harus diperhatikan oleh setiap guru yaitu :
d.     Promosi dilaksanakan atas dasar pertimbangan berbagai hal tentang murid secara pribadi
e. Promosi harus mempertimbangkan aspek konitif, psikomotori, dan afektif yang dicapai oleh murid
f. Promosi harus mempertimbangkan laju perkembangan prestasi yang dicapai oleh murid
g.Promosi mempertimbangkan mata pelajaran yang akan dipelajari murid/siswa di kelas yang lebih tinggi.
Disamping yang dimaksud dengan mutasi adalah perpindahan murid dari satu sekolah ke sekolah lainnya karena alasan-alasan tertentu. Mutasi ini merupakan hak bagi setiap murid/siswa, oleh sebab itu pihak sekolah harus memberikan kesempatan kepada murid/siswa untuk menggunakan haknya.
Adapun prosedur-prosedur mutasi tersebut adalah sebagai berikut:
a.       Orang tua atau wali murid harus mengajukan surat permohonan pindah sekolah anaknya kepada kepala sekolah asal, dengan menggunakan format yang telah disediakan.
b.      Selanjutnya setelah kepala sekolah asal mempelajari dan menyetujui perpindahan tersebut, maka kepala sekolah mengeluarkan surat pindah.
c.       Setelah anak tersebut diterima di sekolah yang dituju, isian (nama sekolah, status sekolah, alamat, desa/kelurahan, kecamatan, kab/kodya, provinsi, diterima tanggal, di tingkat/kelas) dikirim ke sekolah asal.
     Surat keterangan yang dikeluarkan oleh surat asal sangat penting sekali dilakukan karena secara hukum telah terlepas tanggung jawab sekolah kepada siswa yang bersangkutan, dan kalau terjadi hal-hal negatif dari siswa tersebut maka sekolah lama terhindar dari tuntutan hukum.



BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN.
1.      Kegiatan Administrasi Kesiswaan Meliputi :
a.       Penerimaan siswa baru
b.      Ketatausahaan siswa
c.       Pembinaan Siswa
d.      Mengatur Pemberian Bimbingan dan Penyuluhan
e.       Pengelolaan Osis (Organisasi Siswa Intra Sekolah)
f.       Promosi dan Mutasi
2.      Instrumen administrasi kesiswaan terdiri dari :
g.      Buku induk
h.      Buku klaper
i.        Buku /daftar keadaan siswa
j.        Daftar hadir siswa
k.      File penyimpan berkas siswa

DAFTAR PUSTAKA
Ary H, Gunawan,Administrasi Sekolah (Administrasi Pendidikan Mikro), PT, Rineka Cipta: JAKARTA 1996.
Subroto, Suryo. Administrasi pendidikan sekolah, (yogyakarta:Bina Aksara, 1988).
Asnawir, Administrasi Pendidikan, Padang : IAIN IB Press, 2005
http://supian-hadi.blogspot.com/2012/01/administrasi-kesiswaan.html.
http://heru-moerdhani.blogspot.com/2012/06/administerasi-siswa.html.


LAMPIRAN

1.      Contoh buku induk.















2.      Contoh buku klapper.












3.      Contoh buku /daftar keadaan siswa
 

















4.      Contoh buku Daftar hadir siswa















[1] Ary H, Gunawan,Administrasi Sekolah (Administrasi Pendidikan Mikro), (PT, Rineka Cipta: JAKARTA 1996.) Hlm 1.
[2] Subroto, Suryo. Administrasi pendidikan sekolah, (yogyakarta:Bina Aksara, 1988) hlm. 38.
[3] Asnawir, Administrasi Pendidikan, (Padang : IAIN IB Press, 2005) hlm. 172
[4] Ibid, hlm. 173.
[5] Diakses dari http://fzil.wordpress.com/2011/10/25/administrasi-kesiswaan/ pada hari minggu, tanggal 2 Maret 2014 pukul 11.25 WIB
[6] Diakses dari http://fzil.wordpress.com/2011/10/25/administrasi-kesiswaan/ pada hari minggu tanggal 2 Maret 2014 pukul 14.20 WIB
[7] Diakses dari http://supian-hadi.blogspot.com/2012/01/administrasi-kesiswaan.html pada hari senin tanggal 3 Maret 2014 pukul 09.00 WIB
[8] Diakses dari http://heru-moerdhani.blogspot.com/2012/06/administerasi-siswa.html pada hari selasa tanggal 4 Maret 2014 pukul 10.25 WIB.
[9] Diakses dari http://fzil.wordpress.com/2011/10/25/administrasi-kesiswaan/ pada hari selasa pukul 4 Maret 2014 pukul 10.27 WIB

0 Comments:

Post a Comment