Header Ads

25 October 2014

PSIKOLOGI PENDIDIKAN ( PERBEDAAN INDIVIDU )

Perbedaan Individual
Apa itu perbedaan individual?
Perbedaan individual berkaitan dengan “psikologi pribadi” yang menjelaskan perbedaan psikologis antara orang-orang serta berbagai persamaannya. Psikologi perbedaan individual menguji dan menjelaskan bagaimana orang-orang berbed dalam berpikir, berperasaan, dan bertindak.


Sumber perbedaan individual?
1.      Faktor bawaan
            Faktor bawaan merupakan faktor-faktor biologis  yang diturunkan melalui pewarisan genetik oleh orang tua. Pewarisan genetik ini dimulai pada saat terjadinya pembuahan. Yaitu ketika sel reproduksi perempuan yang disebut ovum dibuahi oleh sel reproduksi laki-laki yang disebut spermatozoon. Hal ini terjadi kira-kira 280 hari sebelum lahir. Dalam masing-masing sel reproduksi, baik spermatozoa (sel reproduksi pada laki-laki) maupun sel telur atau ovum (sel reproduksi pada perempuan) terdapat 23 pasang kromosom. Kromosom adalah partikel seperti benang yang masing-masing didalamnya terdapat untaian partikel yang sangat kecil, yang disebut gen. Gen inilah pembawa cirri bawaan yang diwariskan orang tua kepada keturunannya (Hurlock,1995). Perkiraan jumlah gen dalam  genome (kumpulan gen) manusia bergerak antara 60.000 sampai 150.000, masing-masing membawa potensi cirri bawaan fisik dan mental. Gen ini mengandung petunjuk untuk produksi protein, yang selanjutnya protein ini yang akan mengatur proses fisiologis tubuh dan penampakan sifat-sifat fenotip: bentuk tubuh, kekuatan fisik, kecerdasan, dan berbagai pola perilaku lainnya (Zimbardo & Gerig, 1999)
Meskipun rata-rata kita memiliki 50 persen gen yang sama dengan saudara kita, kumpulan gen kita tetap khas kecuali kita adalah kembar identik. Perbadaan gen ini merupakan satu alasan megapaa kita berbeda dengan orang lain, baik secara fisik, psikologis, maupun perilaku, bahkan dengan saudara kita sndiri. Selebihya adalah dipengaruhi oleh lingkungan, karena kita tidk pernah berada di lingkungan yang sama persis.(Zimbardo & Gerig, 1999)
Macam-macam perbedaan individual
2.      Faktor Lingkungan
Lingkungan menunjuk pada segala sesuatu yang berada di luar diri individu. Fakttor in meliputi:
a.       Status sosial ekonomi orang tua, meliputi tingkat pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, penghasilan orangtua. Tingkat pendidikan orang tua berbeda satu dengan yang lainnya. Meskipun tidak mutlak, tingkat pendidikan ini dapat mempengaruhi sikap orangtua terhadap pendidikan anak serta tingkat aspirasinya terhadap pendidikan anak. Demikian juga dengan pekerjaan dan penghasilan orang tua yang berbeda-beda. Perbedaan ini akan membawa implikasi pada berbedanya aspirasi orangtua terhadap pendidikan anak, aspirasi anak terhadap pendidikannya, fasilitas yang diberikan pada anak, dan mungkin waktu yang disediakan untuk meendidik anak-anaknya. Demikian juga perbedaan status ekonomi dapat implikasi salah satunya pada perbedaan pola gizi yang diterapkan dalam keluarga. Keluarga dengan status ekonomi tinggi memungkinkan untuk memberikan asupan makanan bergizi tinggi pada anak-anaknya. Gizi merupakan salah satu factor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik serta kecerdasan anak. 
b.      Pola assuh orang tua adalah pola perilaku yang digunakan utuk berhubungan dengan anak-anak. Pola asuh diterapkan tiap keluarga berbeda dengan keluarga lainnya.
Terdapat tiga macam pola asuh orang tua, yaitu otoriter, permisif, dan autoritatif.
1.      Pola asuh otoriter adalah pola asuh yang menekankan pada pengawasan orang tua terhadap anak untuk mendapatkan ketaatan atau kepatuhan. Orang tua bersikap tegas, suka menghukum, dan cenderung mengekang keinginan anak. Hal ini dapat menyebabkan anak kurang inisiatif, cenderung ragu, dan mudah gugup. Oleh karena sering mendapat hukuman anak menjadi tidak disiplin dan nakal.
2.      Pola asuh permisif merupakan bentuk pengasuhan dimana orang tua memberi kebebasan sebanyak mungkin pada anak untuk mengatur dirinya, anak tidak dituntut untuk bertanggung jawab dan tidak banyak dikontrol oleh orangtua.
3.      Pola asuh autoritatif, bercirikanadanya hak dan kewajiban orangtua dan anak  adalah sama dalam dalam arti saling melengkapi, anak dilatih bertanggung jawab, dan menentukan perilakunya sendiri agar dapat berdisiplin.
c.       Budaya
Budaya merupakan pikiran, akal budi, hasil karya manusia, atau dapat juga didefinisikan sebagai adat istiadat. Budaya dan kebudayaan sebagai sebuah rangkaian tindakan dan aktifitas maanusia yang berpola dapat dilihat dalam tig wujud. Wujud pertama adalah wujud ideal dari kebudayaan. Hal ini berupa ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dn sebagaiya. Wujud kedua adalah budaya dari suatu aktifitas dan indakan berpola dari dari manusia dan masyarakat. Wujud ketiga , kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia. Kebudayaaan ini berupa benda-benda yang dapat dilihat, dirabaa, atau difoto. Ketiga bentuk budaya dan kebudayaan tersebut mempengaruhi perilku manusia.
d.      Urutan Kelahiran. Beberapa penelitian membuktikan karakteristik kepribadian sseseorang ditentukan salah satunya oleh urutan kelahirannya. Anak sulung cenderung lebih teliti, mempunyai ambisi, dan agresif dibandingkan adik-adiknya. Anak pertama cenderung mendapatkan dan menyelesaikan pendidikan yang lebih tinggi dan memiliki prestasi yang baik. Sementara itu anak bungsu cenderung paling kreatif dan biasanya menarik. Karena mereka sering dianggap sebagai anak bawang, si bungsu ceenderung ingin memperoleh perlakuan yang sama. Karakteristik yang berbeda-beda tersebut disebabkan karenaa perlakuan yang berbeda-beda dari orangtua maupun anggoa keluarga lainnya berdasarkan urutan kelahirannya.


MACAM-MACAM PERBEDAAN
1.      Perbedaan Jenis Kelamin dan Gender
Istilah jenis kelamin dan gender sering dipertukarkan dan dianggap sama. Jenis kelamin menunjuk pada pebedaan biologis dari laki-laki dan perempuan, sementara gender merupakan asspek psikososial dari laki-laki dan perempuan. Perbedaan gender termasuk dalaam hal peran, tingkah laku, kecenderungan, sifat, dan atribut lain yang menjelaskan arti menjadi seorang laki-laki atu perempuan dalam kenyataan yang ada. Barbara Mackoff(dalam Baron dan Byrne,2004) menyatakan bahwa perbedaan terbesar antara laki-laki dan perempuan adalah cara memperlakukan mereka. Perbedaan perlakuan ini dilakukan secara terus menerus, diturunkan secara cultural dan terinternalisasi menjadi kepercayaan dari generasi ke generasi dn diyakini sebagai ideology
Ideologi ini pada akhirnya mempengaruhi bagaimana anggota masyarakat laki-laki dan perempuan harus bertingkah laku. Bem (dalam Baaron dan Byrne, 2004) mengembangkan inventori untuk mengukur perbedan individual dalam hubungannya dengn peran jenis kelamin. Dalam penelitiannya setiap responden menilai karakteristik mana yang dapat di aplikasikan pada laki-laki dan mana yang dapat diaplikasikan pada perempuan. Diantara karakteristik tersebut tampak dalam deskripsi berikut:
Karakteristik stereotip laki-laki
Karakteristik stereotip perempuan
Bertindak sebagai seorang pemimpin
Agresif
Ambisius
Analistis
Asertif
Atletis
Kompetitif
Mempertahankan keyakinannya
Memaksa
Bersedia mengambil resiko
Memiliki kemampuan kepemimpinan
Mandiri
Individualisme
Mudah mengambil keputusan
Maskulin
Bergantung pada dirinya sendiri
Mampu memenuhi kebutuhan sendiri
Kepribadian yang kuat
Bersedia mengambil sikap
Penuh perasaan
Ceria
Seperti anak-anak
Penuh belas kasih
Tidak menggunakan kata-kata kasar
Ingin menentramkan perasaan yang terluka
Feminin
Ingin disanjung
Lemah lembut
Lugu

Menyukai anak-anak
Sensitif terhadap kebutuhan orang lain
Pemalu
Berbicara lembut
Simpatik
 Lembut
Penuh pengertian
Hangat
 Penurut

2.      Perbedaan Kemampuan
Kemampuan sering diartikan sebagai kecerdasan. Para peneliti mengansumsikan bahwa kecerdasan adalah kemampuan dalam belajar. Kemampuan umum didefinisikan sebagai prestasi komparatif individu dalam berbagaai tugas, termasuk memecahkan masalah dengan waktu yang terbatas. Lebih jauh dari itu kemampuan juga meliputi kapasitas individu untuk memahami tugas, dan untuk menemukan strategi pemecahan masalah yang cocok, serta prestasi individu dalam sebagian besar tugas-tugas belajar.
Perbedaan kecerdasan dapat dipahami dari perbedaan skor IQ yang dihasilkan dari hasil tes kecerdasan. Pengukuran kecerdasan manusia mengikuti suatu distribusi normal. Skor tes kecerdasan bergerak dari mendekati 0 sampai 200, dengan rata-rata 100. Abel berikut menunjukkan distribusi IQ yang dikembangkan oleh Wechsler:
IQ
Deskripsi
Di atas 130
Very superior
120-129
Superior
110-119
Bright normal
90-109
Average
80-89
Dull normal
70-79
Borderline
Di bawah 70
Defective
  
3.      Perbedaan Kepribadian
Kepribadian adalah pola perilaku dan cara berpikir yang khas, yang menentukan penyesuaian diri seseorang terhadap  lingkungan (Atkinson, dkk, 1996). Ada dua model dalam meninjau perbedaan kepribadian, yaitu model big five dan model Brigg- Myers (MBTI)
Model Big Five
Diajukan oleh Lewis Goldberg (1993) yaitu suatu model kepribadian lima dimensi.
a.       Extroversion. Orang tipe ini menikmati keberadaannya bersama orang lain, penuh energy, serta mengalami emosi positif. Mereka cenderung antusias, dalam kelompok mereka suka berbicara, menegaskan diri mereka sendiri, dan menunjukkan perhatian pada diri sendiri. Sebaliknya orang introvert cenderung kurang gembira, kurang energy dan aktivitas rendah. Mereka cenderung tenang dan menarik diri dari dunia sosial,orang introvert butuh stimulasi yang rendah dan memilih sendirian
b.      Agreeableness. Individu agreeable bergaul dengan baik. Mereka penuh perhatian, bersahabat, dermawan, suka menolong, dan mau menyesuaikan keinginannya dengan orang lain. Orang agreeable juga memiliki pandangan yang optimis tentang kemanusiaan. Mereka percaya pada dasarnya setiap orang itu jujur, sopan, dan dapat dipercaya.Individu disagreeable umumnya tidak memperhatikan keberadaan orang lain, sehingga tidak mungkin memperluas diri mereka pad orang lain, mereka mudah curiga, tidak bersahabat, serta kurang kooperatif. Disagreeable dapat menjadi ilmuwan, kritikus, atau tentara yang baik.
c.       Conscientiousness. Conscientiousness berkaitan dengan cara kita mengontrol, mengatur, dan memerintah impuls. Individu yang impulsive dapat dilihat orang lain sebagai orang yang penuh warna, menyenangkan, dan jenaka. Orang yang conscientiousness menghindri kesalahan dan mencapai kesuksesan ingkat tinggi melalui perencanaan yang penuh tujuan, gigih, cerdas, dan dapat dipercaya. Pada sisi negative, mereka itu perfeksionis dan pekerja keras yang kompulsif, terlihat kaku dan membosankan. Orang yang unconscientiousness sifatnya sulit dipercaya, kurang ambisi, cepat menyerah, tetapi mereka akan mengalami kesenangan jangka pendek dan tidak pernah dicap kaku. Conscientiousness berrhubungan dengan disiplin kerja, berminat terhadap pelajaran, berkonsentrasi, serta memandang belajar sebagai sesuatu yang mudah (Schouwenburg, 1996)
d.      Neoroticism atau sebaliknya stabilitas emosional
Neoroticism menunjuk pada emosi negative . Orang yang skor neoroticism tinggi cirri-cirinya cemas, marah, atau depresi, reaktif secara emosional, sering merasa badmood. Orang yang skor neuroticism rendah tidak mudah terganggu dan kurang reaktif secara emosional, tenang, stabil emosinya. Neoroticism berkaitan dengn kekurangan konsentrasi , takut salah, dan merasakan belajar sebagai sesuatu yang penuh tekanan.
e.       Openes to experience
Orang yang terbuka adalah orang yang selalu ingin tahu,memiliki apresiasi terhadap seni, serta sensitive terhadap kecantikan. Orang yang skor openes to experiencenya rendah cenderung memiliki minat yang sempit dan biasa, sederhana, terus terang, licik, membingungkan.
4.      Perbedaan Gaya Belajar
Gaya belajar merupakan pola perilaku spesifik dalam menerima informasi baru dan mengembangkan ketrampilan baru (Sarasin, 1999). Gaya belajar dapat berubah tergantung pada aktivitas belajar atau perubahan pengaaman. Namun ketika gaya belajar berubah, hal itu akan cenderung menetap unuk sementara waktu sehingga menjadi kebiasaan (Hilliard, 1998).
Bernice McCarthy (1980) mengidentifikasi 4 macam gaya belajar yang dikenal sebagai 4MAT system:
1.      Mengalami (merasakan dan merefleksikan)-innovatif learner.
Orang tipe ini memilih berbicara mengenai pengalaman dan perasaan mereka, bertanya, atau bekerja dalam kelompok. Mereka mempercayai pengalaman mereka sendiri, dan dapat melihat situasi baru dalam berbagai perspektif. Innovators adalah orang-orang yang imajinatif penuh ide. Mereka dapat mempengaruhi temannya dn cenderung emosional.
2.      Mengkonseptualisasikan (Merefleksikan dan memikirkan)- analytic learner.
Orang bertipe ini berorientasi pada pengetahuan, konseptual dan keteraturan. Mereka memilih belajar melalui ceramah-ceramah, bekerja secara mendiri, serta mendiskusikan ide-ide. Mereka tampil bgus dalam ketrampilan verbal. Mereka juga bagus dalam mengerjakan tes. Mereka tidak suka aktivitas tinggi dan lingkungan yang ramai, bekerja dalam kelompok, bermain peran, serta ditanya mengenai perasaaannya. Mereka merupakan pecari fakt, teliti dan tekun, bagus dalam menciptkan model dan konsep,tidak seemosional innovator, dan perencana yang sistematis.
3.      Mengaplikasikan (memikirkan dan melakukan)-common sense learner
Orang bertipe ini suka memecahkan masalah secara aktif, belajar melalui pencarian, sentuhan, memanipulasi, membentuk dan tugas-tugas spasial. Mereka suka menguji apapu yang mereka pelajari secara fisik
4.      Membentuk (membentuk dan melakukan)-dynamic learner
Orang bertipe ini meilih belajar dengan menemukan sendiri, mencari pengetahuan dengan trial and error, dan bekerja secara mandiri Merek menukai tugas-tugas terbuka yang memerlukan pengambilan risiko.Mereka tidak suka dengan pekerjaan rutin, kompleksitas visual, pengauran waktu, menjawb pertanyaan, serta tidak bagus dalam mengerjakan tes. Karakteristik tipe ini adalah antusias dan ambisius.


Coba kamu cari di internet Model Multiple Intelligence tentang 8 kecerdasan…buat tambahan

0 Comments:

Post a Comment